Part 12: Salah Paham

297 58 25
                                    

Hidup itu memang lucu bahkan bisa dibilang kejam dan kurang ajar. Dengan tidak tau dirinya kehidupan memberimu masalah, kadang mereka datang bukan hanya satu tapi berbarengan dengan arah yang berbeda.


Untuk apa hidup jika hanya menghadapi masalah saja. Itu bukan sesuatu yang mudah bahkan terkesan menyulitkan.


Meskipun masalah manusia berbeda-beda tapi tetaplah mereka menyulitkan.


Tidak ada manusia yang sabar, tidak ada manusia yang kuat, mereka hanya berusaha menjalaninya tanpa adanya protes.


Mereka tau betul hidup itu ajang perlombaan, sekuat-kuatnya perlombaan dia yang akan menang. Didunia adalah kehidupan semetara jadi jalani saja sampai waktunya tiba.

"GUA SEORANG PENDOSA SIENNA, GUA PENDOSA, UDAH BANYAK OBAT HARAM YANG GUE PAKAI, UDAH BANYAK OMONGAN GUA YANG NYAKITIN ORANG LAIN, GUA PENDOSA, GUA MABUK, GUA NARKOBA, GUA-GUA-GUA PENDOS__


"Jika Tuhan bisa mengubah siang dan malam, maka yakinlah Tuhan juga bisa mengubah pendosa menjadi ahli surga" Ucap Sienna berteriak.


Deg.


Tertampar dengan jawaban dari perempuan yang dia benci, entah sadar atau tidak sadar Zafan langsung bangun dan memeluk tubuh Sienna dengan sangat erat.


"Gua berat hidupnya kia"

"Gua seorang pendosa"

"Gua pengen mati"

"Gak ada yang sayang sama gue" Racuh Zafan

"Gak ada yang gak mungkin didunia ini Fan" Ucap Siena lembut.


Tidak terasa tangan Sienna mengikuti nalurinya,yang awalannya dia kaget dengan pelukan pria itu yang sangat tiba-tiba. Tidak apa-apa Sienna anggap saja pelukan itu dalam bentuk pertolongan terhadap sesama yang sedang membutuhkan samapai dia tidak sadar bahwa Sienna juga membalas pelukan dari Zafan.


"Nangis aja sepuas yang lo mau"

"Gue emang gak ngerasain apa yang lo alamain saat ini"

"Tapi gue mohon abis ini lo gak boleh ngelakuin hal bodoh kaya tadi" Ucap Sienna dengan memohon.



Mereka berpelukan cukup lama karna Zafan yang masih di pengaruhi obat yang dia konsumsi.



Dunia itu berputar kita tidak pernah tau masa depan nanti kita akan seperti apa, maka dari itu jangan membenci orang berlebihan bisa saja orang yang kita benci sekarang adalah orang yang paling kita butuhkan suatu saat nanti.



Sebaik-baik manusia mereka yang tidak pernah melebih-lebihkan, semuanya ada takarannya, dan jangan berlebihan.



Terdengar dari hembusan nafasnya Lian sudah mulai tenang



"Maaf" Ucap Zafan menunduk malu.

"It's ok" Ucap Sienna meneppuk punduk Zafan dua kali.

"Lo udah makan?? Sini duduk gue bawa makanan" Ucap Sienna menggandeng paksa lengan Zafan.


Kadang kita malu sama orang yang masih berbuat baik sama kita padahal sering kita sakitin. Entahlah karena kita tidak punya malau atau apa.


Ternyata di dunia ini masih ada orang baik meskipun kita sudah menyakiti dia dari segi apapun.


Sienna yang menyampingkan masalahnya dulu bukan karna tidak memperdulikan keadaan ibu dan adiknya tapi ada Zafan yang sedang membutuhkannya sekarang.


Apa Itu rumah (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang