"Saya Sugar Dady nya ..." jawab Rakha sambil melirik Mala.
"Mampus lo!" gumam Nio tersenyum smirk Kalian salah cari lawan batinnya. Semua orang terperanjat kaget tapi tiba-tiba suara tawa memecah keheningan.
"Hahahaha, tidak mungkin. Tuan bisa aja bercandanya!" Nyonya Anggara masih menyangkal.
Zero dan teman-teman Mala hanya menggelengkan kepalanya. Rakha masih mencoba sabar.
"Kenapa tidak mungkin?" Rakha mengernyitkan dahinya. Kedua tangannya bersedekap.
"Lihat saja pakaiannya! terlalu sederhana untuk menjadi pasangan Anda. Tas dan sepatunya bahkan tak bermerk."
"Iya benar!" beberapa temannya masih saja membela Nyonya Anggara.
Rakha menghela nafas panjang. Sepertinya wanita-wanita ini perlu diberi pelajaran agar tahu bagaimana cara menghargai orang lain, batinnya.
Rakha menatap ke arah istrinya, yang tampak anggun meski memakai pakaian sederhana. Dia tak akan melarang selama itu nyaman baginya. Jauh berbeda dengan para wanita sombong itu. Meskipun semua barang yang merkea pakai bermerk, perhiasan mentereng. Tapi mereka jauh dari kata menarik di mata Rakha. Baginya kesederhanaan Mala adalah daya tariknya sendiri. Mereka tak paham kalau gadis yang mereka hina juga putri seorang pengusaha terkenal.
"Apa kalian selalu memandang segala sesuatu dengan uang?' tanya Rakha tiba-tiba.
"Sepertinya Suami-suami kalian hanya kalian gunakan sebagai mesin pencetak uang? Bagaimana kalau tiba-tiba mereka tak mempunyai pekerjaan apakah akan kalian campakkan"
"Apa maksud Tuan Danishwara!" ucap Nyonya Anggara.
Rakha berjalan ke arah Mala, lalu melingkarkan tangannya di pinggang ramping sang istri.
"Tarik kata- kata kalian tentang istri saya!" Tatapan Rakha berubah tajam. Memandang satu persatu orang-orang yang sudah merendahkan istri yang selama ini diratukannya. Untuk kali ini mereka tak bisa lagi menyangkal. Mulut mereka menganga tak percaya.
"Jadi Tuan tidak bercanda?"
"Buat apa saya bercanda? Apa salah nya istri saya berpakaian sederhana? apa dia kan terlihat buruk? Kualitas seseorang tak dilihat dari cara berpakaian atau jenis barang yang mereka kenakan! Tapi dari kemampuan diri dan cara berfikir serta bagaimana cara orang itu memperlakukan orang lain!"
"SIAPA SUAMI WANITA-WANITA INI!!" suara Rakha menggelegar. Terlihat ketakutan di mata mereka. Kesombongan seketika hilang di wajah mereka.
Tuan dan Nyonya Anggara tampak lemas. Nyonya Anggara bahkan sampai berpegangan pada meja sebagai tumpuan.
"Apa perlu saya ulang!" Keempat pegawai Rakha maju dengan tertunduk. Jabatan mereka terancam.
"Apa kalian tidak pernanh mengajari mereka tentang sopan santun, dan bagaimana menghargai orang lain tanpa melihat status!"
"Ma ... maaf! Tuan!"
"Saya kira kalian tak berani. Atau kalian sama - sama mempunyai sifat tak terpuji itu! Saya tidak sudi mempekerjakan orang-orang bermoral rendah seperti itu"
"Kha udah!" Mala mencoba menenangkan. Dia membelai punggung suaminya.
"Jangan hentikan aku La! untuk kali ini! biar mereka paham dan tahu bagaimana menghargai orang lain. Apakah mereka masih bisa sombong ! Terutama Kamu Anggara"
"Ampun Tuan! maaf suami saya! ini semua kesalahan saya!"
"Saya tidak meminta Anda untuk bicara!" Nyonya Anggara terdiam. Dia hanya mampu menunduk.
![](https://img.wattpad.com/cover/363959633-288-k927493.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
'MALA'ikat Tak Bersayap (END)
Teen Fiction(Season ke 3 dari MY BAD BOY RAKHA) Cinta sejati? kekuatan cinta? Adakah yang tak mempercayainya? Waktu pernah mempermainkan cintanya, tapi dia berhasil memenangkannya Jangan pernah menguji sang pecinta. Karena tak ada yang bisa mematahkan keyakina...