MINE

958 45 5
                                    








Ingat ini hanya fiksi, semua muse tidak ada sangkut pautnya dengan tokoh di dunia nyata!





















"Hai, teman Wilasa, ya?"

"Kakak? Kok bisa disini?"

Begitu masuk ke apartement Wilasa, Kavita di kejutkan oleh 2 sosok pria yang sedang bersantai di living room. Kavita benar- benar tidak suka pada apa yang di lihatnya. Yang satunya jelas sang adik, Mahesh. Lalu pria yang satunya lagi, siapa?

Dia tidak peduli dianggap tidak sopan karena tak menanggapi 2 pria muda itu. Rasa cemburu seketika menyeruak. Ingatannya kembali pada percakapannya bersama mendiang Mesha.

Apakah benar bahwa Mahesh mendekati Wilasa?

Apakah pria yang satunya adalah seseorang yang telah dijodohkan dengan Wilasa?

Dua pertanyaan itu membuatnya ingin menangis, ingin marah. Apakah dirinya terlalu terlambat?

Lalu bagaimana Wilasa bisa dengan mudahnya memberi akses masuk apartmentnya pada seorang pria? Tidak! Ini bahkan 2 orang pria. Hanni sendiri yang tinggal bersamanya tidak ada.

Wilsa-nya berubah. Amerika benar- benar merubahnya.

Sementara itu Wilasa memilih meninggalkan mereka setelah menyapa ke dua pria tadi, masuk ke kamarnya. Ia bahkan tak mau repot- repot membawakan koper besar Kavita masuk lebih dalam. Kavita juga kesal pada sifat Wilasa sejak tadi, meski Wilasa masih lembut padanya.

"Kak, kata ayah baru minggu depan rencananya Kakak kemari, kenapa sekarang bisa ada disini?" Mahesh menghampiri Kavita yang masih berdiri di depan pintu.

"Ngapain Kamu disini?" Bukan menjawab, Kavita malah melemparkan tanya dengan nada sinis. "Wilsa gak ada dirumah, gak usah kurang ajar masuk seenaknya!" Kavita memberikan death glare pada pria yang masih duduk di salah satu sofa living room.

Mahesh heran dengan kakaknya yang tiba-tiba sewot, tapi kemudian ia tersenyum.

"Lagi ngapel, tapi yang diapelin gak ada."

Jawaban dari adiknya membuat Kavita cemas, apakah Mahesh serius dengan Wilasa?

Pria yang satunya lagi lantas berdiri dan menghampiri mereka, memperkenalkan diri pada Kavita.

"Jasper Javas." Sembari mengulurkan tangan, pria itu tersenyum.

Kavita tak menanggapi uluran tangan pria itu, ia lebih memilih masuk ke ruangan yang ia yakini sebagai kamar Wilasa.

Mahesh tersenyum tak enak hati pada pria bernama Jasper karena sikap kakaknya yang menurutnya aneh.

"Maafin kakak gue ya, Bang..."

"Dia Kavita, 'kan?" Jasper bertanya pada Mahesh tetapi ekor matanya mengikuti sosok Kavita yang masuk kedalam kamar Wilasa.




"Dia Kavita, 'kan?" Jasper bertanya pada Mahesh tetapi ekor matanya mengikuti sosok Kavita yang masuk kedalam kamar Wilasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HEARTBEAT (WINRINA) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang