21.

87 7 1
                                    

Flashback saat malam kemarin.

Setelah selesai berfoto-foto mereka keluar dan hendak untuk pulang ke rumah.

"Aduhh" Ucap winter menahan sesuatu yang hendak memaksanya untuk segera dikeluarkan.

"Wae (kenapa)?" Tanya karina.

"Aduhh... Aku tidak tahan, sepertinya tadi aku kebanyakan minum jadi kebelet buang air kecil" Ucap winter terus menahan dirinya.

"Yaudah kalo gitu, karina kamu temenin winter saja cari toilet di sekitar sini, aku tunggu di dekat halte bus saja" Tutur yoora.

"Winter kamu bisa pergi sendiri kan?" Mendengar itu, winter menggelengkan kepalanya.

"Tidak bisa, di sekitar sini aku harus masuk ke minimarket untuk menumpang ke toilet, jadi kamu harus menemaniku" Ucapnya.

Karina mendengus lelah, "tapi aku malas sekali"

"Tidak ada malas-malasan, ayo cepat temani aku sudah tidak tahan, yoora kamu tunggu di halte saja ya, kami tidak lama kok" Ucap winter menarik tangan karina setelah mendapatkan anggukan kepala dari yoora.

Melihat kedua gadis itu yoora hanya menggelengkan kepalanya saja.

"Ada saja tingkah mereka, seharian penuh seperti ini apa mereka tidak merasa lelah? Huft.. Sepertinya hanya aku yang energi nya sudah terkuras habis sejak pulang sekolah"

Dia berjalan kaki meninggalkan area festival untuk pergi ke halte bus yang kebetulan tidak jauh dari sana.

Di sisi lain, seorang wanita paruh baya bersama dengan seorang anak lelaki yang tampan dan lucu berjalan hendak menyebrang. Anak laki-laki itu sudah lebih dulu sampai di pinggir membawa dua paper bag di tangan mungilnya.

Namun, saat wanita paruh baya itu tertinggal di belakang tiba-tiba lampu khusus untuk pejalan kaki menyebrang berubah merah menandakan bahwa waktunya sudah habis untuk menyebrang.

Tinnn....

"Mama awas!!" Pekik keras anak laki-laki itu saat melihat sebuah motor melaju ke arah mama nya.

Teriakan keras dari anak itu mengalihkan perhatian semua orang yang berada di sana.

"MAMA!!"

Tinnnnn!!!!

Citttttt!!!!

"Aaaaaaaaaaaaaaaa"

Brukk!!

"Astaga" Semua orang terkejut saat melihat kejadian tersebut.

"Aaw..." Wanita paruh baya itu membuka matanya, dia membulat kaget melihat seorang gadis yang meringis kecil di sampingnya.

"Aku selamat" Batinnya, dia pun merubah posisinya duduk dan melihat keadaan gadis di sampingnya, "ya ampun, kamu tidak apa-apa nak?"

Gadis itu mengangkat kepalanya sehingga tatapannya bertemu pandang.

Dia mengangguk dan tersenyum, "saya tidak apa-apa kok bu, apa anda baik-baik saja?"

"Saya baik-baik saja berkat kamu, ayo berdiri nak" Wanita itu membantunya berdiri.

"Mama, mama tidak apa-apa kan? Shiro khawatir sama mama"

Love In A Diary • YoshinoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang