*warning!🔞*
Di tengah malam yang gelap, sunyi, dan tentram ini ada seorang laki laki berumur 22 tahun sedang mondar mandir kesana kesini karena sedang menunggu seorang laki-laki berumur 21 tahun karena dia menghilang dari sore hari setelah laki-laki berumur 22 tahun itu memarahi nya karena kesalahan nya, nama laki-laki berumur 22 tahun itu adalah heeseung seorang CEO kaya yang tampan, gagah perkasa, dan seorang alpha dominan, sedangkan pria yang berumur 21 tahun itu bernama sunghoon seorang sekretaris pribadi heeseung yang imut dan cantik, memiliki tubuh ideal seperti wanita walau dia laki-laki dan diri nya adalah seorang omega.Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam sedangkan sunghoon belum kunjung pulang, hal itu tentu saja membuat heeseung marah, saat jam sudah menunjukkan pukul 12 malam heeseung mendengar suara ketukan pintu tapi dia tidak membuka dan menjawab nya dengan sepatah kata pun, seseorang di balik pintu itu adalah sunghoon, sunghoon membuka pintu dan melihat laki² itu berdiri di belakang pintu dengan tatapan tajam dengan tangan yang di silangkan di depan dada nya
"Dari mana kamu..?"
sunghoon hanya dapat menelan ludah dan berkidik ngeri karena dia tau apa yang akan terjadi selanjut nya.
"Hmm..? Tidak punya mulut..? Jawab aku Park Sunghoon!"
Sunghoon yang takut hanya dapat menjawab dengan gugup dan terbata bata
"A-aku.. Da-dari club malam bersama t-teman teman ku...!"
Jawaban itu membuat heeseung semakin marah sehingga mengernyitkan dahi nya
"Club malam kata mu...? Hmmm...?"
"Iya dasar berisik!!"
Bentakkan sunghoon berhasil membuat heeseung naik pitam, heeseung menarik pergelangan tangan sunghoon dengan kasar dan menarik nya ke kamar mereka berdua.
Sesampai nya di dalam kamar heeseung langung membanting badan sunghoon ke kasur walau kasur itu empuk tapi bantingan heeseung terlalu kasar hingga membuat badan sunghoon sakit, Heeseung berbalik badan dan membanting pintu yang ada di hadapan nya itu dan mengunci nya dia langsung menghampiri sunghoon sembari membuka sabuk celana nya.
"Hukuman tetap hukuman bukan...?"
Tanya heeseung sembari menarik kedua pergelangan tangan sunghoon dan menali nya menggunakan sabuk celana nya, ia ikat kan tangan yang terikat sabuk itu di ranjang kayu atas.
"He-heeseung aku tidak bermaksut... aku mohon le-lepaskan aku.."
Mohon sunghoon pada heeseung tapi heeseung menghiraukan permintaan itu, heeseung melihat 1 gelas air putih dan mengguyurkan nya di atas kemeja putih sunghoon sehingga membuat nya transparant membuat perut, dada, dan pinggang kecil nya itu terlihat
"Ahhh...! Dingin...! H-heeseung berhenti aku mohon...!"
Lagi dan lagi heeseung tidak memperdulikan permintaan sunghoon, tangan kekar heeseung melepas kancing kemeja sunghoon satu persatu hingga seluruh nya terbuka, heeseung sedikit merendahkan diri nya untuk mengecup dada sunghoon
chup
chup
chup
chup
Heeseung menandai 4 tempat, di dada, leher, dan pinggang kanan dan kiri meninggalkan banyak bekas merah
"Ahngg... b-berhenhh... ti.. mhh..~ heeseunghhhh...~"
Sunghoon memang benar benar sensitive di area dada begitu pun leher nya jadi ketika heeseu mengecup area itu dia akan meleguh pelan.
Dengan kasar nya heeseung melepas celana panjang yang di kenakan sunghoon dan hanya menyisakan boxer dan celana dalam milik sunghoon