3- Pengakuan

1.2K 143 30
                                    

Akhir pekan. Pertemuan keluarga.

Rumah mewah Jennie ramai oleh semua pelayan yang berlalu lalang, sibuk menyiapkan hidangan makan malam besar.

Acara pertemuan kedua keluarga yang menjadi kesepakatan di agendakannya malam ini.

Ya. Setelah sang Ibu memberi masukan, serta berbicara dari hati ke hati untuk meluluhkan hati Jennie. Akhirnya wanita itu setuju.

Jennie memandang dirinya sendiri di hadapan cermin meja rias, ia masih bergelanyut dengan pikirannya. Terngiang dengan perkataan sang Ibu.

"Taehyung sendiri yang datang kemari dengan Ayahnya, untuk menepati janjinya 7 tahun lalu. Dia bertekad menebus rasa sakit hati karena kesalah pahamanmu, Jane. Alasan apa itu, kau harus mendengar penjelasan langsung darinya. Kau percaya, Daddy dan Mommy tidak akan membuatmu terluka, kan? Maka dari itu kami juga mempercayai Taehyung untuk menjadi pasanganmu, dalam ikatan pernikahan yang sah, yang juga karena ketulusan darinya."

Jennie menghela nafas sembari memejamkan mata. Perkataan sang Ibu tentu membuatnya bertanya-tanya apa alasan yang di maksud dari kesalah pahaman itu?

Dorongan hati kecilnya yang juga menjadi keputusan Jennie malam ini.

"Jane? Kau sudah selesai, nak? Ayo turun, mereka sudah tiba."

Seruan dari Mommy Kim sembari mengetuk pintu kamarnya membuat Jennie terperangah. Ia beranjak dan membuka pintu.

Senyum terukir di wajah wanita paruh baya itu. Bersama Jisoo yang berada di sampingnya.

"Astaga, cantik sekali putri Mommy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga, cantik sekali putri Mommy." kagum Mommy Kim penuh binar.

"Kau luar biasa dengan pakaian itu, Jane. Terlihat berbeda sekali dengan kepribadianmu sehari-hari." timpal Jisoo ikut tersenyum.

"Ah, ayo segera turun. Mereka sudah di ruang tamu. Tuntun Jane, Vera. Mommy kesana dulu ya?"

Jisoo mengangguk dan membiarkan sang Ibu mendahuluinya. Ia beralih menatap Jennie yang memandangnya sendu.

"Kakak..."

"Astaga, adikku tersayang akan mendahuluiku, ya" Jisoo memeluk erat tubuh Jennie. Ia turut memejamkan mata, berusaha menenangkan dirinya.

Jennie mengerucutkan bibirnya, sedangkan sang kakak tersenyum, "Ini yang terbaik, hm? Kita turun? Mereka menunggumu."

Wanita bermata kucing itu mengangguk, menyeka air matanya yang belum terjun bebas. Kemudian di tuntun Jisoo untuk turun menjamu.

Keduanya melewati anak tangga satu persatu. Sampai pada akhirnya, netra Jennie menangkap sepasang mata elang yang juga tengah menatapnya hangat, di iringi senyum manis yang tercetak pada wajah tampannya.

Jantung Jennie berdebar melihat kehadiran Taehyung yang duduk di sofa ruang tamunya. Pria itu seakan menghipnotis Jennie.

Kenapa Taehyung terlihat sangat tampan hari ini? Ah jangan salah, pria itu memang sudah tampan sejak lahir.

PROMISE  | TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang