Ketika otakmu penuh dengan kekusutan. Dan badanmu entah yang terasa. Tuhan seakan datang lebih dekat, seakan memanggil untuk kembali padaNya. Kamu ngilu, badanmu menggigil, semua terasa kaku, kepalamu berat dan sakit, pandangan matamu kabur. Napasmu mulai awut-awutan. Kakimu tak napak, badanmu terayun-ayun.
Akhirnya keluar kalimat pujian. Semua menjadi satu menuju kepala.
Sebentar lagi, pikirmu. Duniamu, semestamu, akan hilang. Iya, itu pikirmu. Ternyata tidak. Itu hanya ketakutanmu atas takut dan cemasmu. Ternyata yang tidak baik-baik saja, tidak apa-apa. Kamu tetap manusia, tidak berubah.
Kamu tidak gagal menjadi manusia.