Bagian 16

782 41 7
                                    

"Widihh, di kawal sama cowo cowo nieh," 

Saat mereka sedang menuju parkiran, di dekat perpustakaan mereka bertemu dengan Raka.

"Iyalah biar ngga ada yang macem macem sama my queen," celetuk Edo. 

"Oohh, ini Raka?, udah kaya tampang bener aja lu Ka sekarang," ucap Paul berlagak.

"Ul, ul yang bener, ntar lu bonyok," bisik Salma pada Paul.

"Yaelah Sal, modelan begini mah gampang. Gampang bikin gue kalah hehe," bisik Paul ke Salma.

"Ternyata Paul Rahman Edo juga kuliah di sini bareng lu Sal?," tanya Raka pada Salma.

Salma hanya mengangguk saja menjawab pertanyaan Raka itu.

"Temen lu si Medan mana?," tanya Raka lagi.

"Hah?, Novia maksud lu?," tanya Edo 

"Eh iya Sal, Novia mana?," koreksi Raka

"Ada kok," jawab Salma singkat.

"Ada atau lagi berantem?," tanya Raka meledek.

Paul, Rahman, Rony, dan Edo mengernyitkan dahi mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paul, Rahman, Rony, dan Edo mengernyitkan dahi mereka. Bingung kenapa Raka bicara seperti itu.

"Eh tapi Sal—," 

Rony yang sudah jenuh dengan tingkah Raka kemudian menarik tangan Salma dan berkata, "Sal, sal, sal, mulu luuu, Salma mau pulang sama gue," 

_______

"Nov, lu—,"

"Astaghfirullah??, Nov, lu—, lu aduh, lu kenapa nangis? terus kenapa kamar lu berantakan?," tanya Salma bingung.

Saat hendak pergi membeli belanjaan masakan tadi, Salma tak sengaja mendengar lemparan barang yang cukup nyaring suaranya.

"Nov, gue—, emm gue boleh masuk?,"

Novia hanya diam sambil menangis, kemudian menunduk tanpa melihat ke arah Salma.

Novia hanya diam sambil menangis, kemudian menunduk tanpa melihat ke arah Salma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nov, gue— salah ya?, gue minta maaf ya No—," 

Dengan cepat Novia menggeleng, dan menatap ke arah Salma dalam.

Ruang TemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang