HUMAIRA YANG CEMBURU (2)

1.3K 55 9
                                    

Jasmine diam-diam menatap Gus Agam beberapa kali didapati mata teduh laki-laki itu memperhatikan Zayna, pikiran Jasmine sedikit kalut karena cemburu, meski menyadari tingkahnya yang terlalu berlebihan meminta perhatian Gus Agam namun dia masih melakukannya tanpa memikirkan bagaimana perasaan Zayna.

"Jasmine Sayang, malam ini Mas tidur di kamar Zayna ya" ucap Gus Agam sambil menatap Jasmine, mendengar hal itu bibir Jasmine terasa kaku untuk menjawab permintaan Gus Agam, bahkan kepalanya mendadak menjadi batu enggak untuk mengangguk mengiyakan permintaan Gus Agam yang sebenarnya tidak perlu persetujuan oleh Jasmine. "Sayang, kenapa diam?" tanya Gus Agam lagi karena tidak mendapat jawaban apapun dari Jasmine. "Oh iya-iya Mas" jawab Jasmine gugup tanpa dibarengi anggukkan kepala karena jika ingin mengikuti hatinya yang egois tentu saja dia tidak rela sama sekali Gus Agam laki-laki yang dicintai itu tidur semalaman dengan wanita lain.

"Ya sudah kalau gitu, Jasmine juga istirahat ya, sini Mas temenin ke kamar" aja Gus Agam berusaha menghibur hati Jasmine yang dukanya tergambarkan dari raut murung Jasmine. "Iya Mas" jawab Jasmine mengikuti langka Gus Agam yang menarik tangan kirinya menuju kamar tidur. Gus Agam memastikan Jasmine sudah berbaring mantap di atas tempat tidur, sebelum sebuah kecupan singkat pada ubun Jasmine mendarat menandakan bahwa Gus Agam akan meninggalkannya di dalam kamar.

"Mas pergi dulu ya Cantik, kalau ada apa-apa atau perlu apa-apa panggil Mas aja, lagian kamar kita kan sebelahan, Mas janji bakalan siap siaga mendatangi Jasmine kalau terjadi apa-apa" pamit Gus Agam sebelum benar-benar meninggalkan Jasmine, sejak pernikahannya dengan Jasmine ini adalah kali pertama dia tidak tidur di samping Jasmine sejak kejadian tidur bersenderkan daun pintu yang sama. "Iya Mas" jawab Jasmine tersenyum kecut.

Gus Agam melangka keluar dari kamar, sepasang mata coklat Jasmine yang indah setiap mengikuti punggung suaminya itu hingga tidak terlihat karena pintu kamar yang ditutup. Samar-samar Jasmine berusaha mendengarkan langka Gus Agam yang langsung berputar menuju ke kamar Zayna, sebuah kenop pintu dan suara engsel terdengar samar sekali oleh Jasmine, meski kamar yang bersebelahan namun suara dari luar ruangan sangatlah sulit untuk didengarkan.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Zayna" ucap Gus Agam saat tiba di ambang pintu kamar, Zayna yang mendengar salam dari Gus Agam segera menjawabnya "Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh Mas". Jasmine yang berada di kamar sebelah masih berusaha mendengarkan suara Gus Agam dan Zayna yang berada di dalam satu kamar tepat di sebelah kamarnya. "Zayna bolehkah Mas langsung istirahat?" tanya Gus Agam saat duduk di atas tempat tidur sambil menatap sepasang mata tajam Zayna, "Boleh kok Mas, Zayna mengerti Mas pasti kecapean ya tadi, mau sekalian Zayna pijitin enggak Mas?" tanya Zayna dengan senyumnya. "Zayna bisa mijit?" tanya Gus Agam sambil membulatkan matanya, karena sejak pernihakannya dengan Jasmine dia tidak pernah mendapatkan tawaran pijit dari Jasmine, "Alhamdulillah bisa dikit-dikit Mas, belajar dari Ummah dulu kalau di suruh mijitin Ummah di Pondok" jawab Zayna dengan tersenyum, "Ya Sudah kalau gitu boleh dong pijitin Mas" jawab Gus Agam.

Di kamar sebelah Jasmine sudah beranjak dari tempat tidurnya telingannya menempel di dinding berusaha mendengarkan percakapan Gus Agam dan Zayna. Awalnya meski tahu itu salah dia merasa senang saat mendengar Gus Agam ingin langsung istirahat saat baru masuk ke dalam kamar. Namun seketika senyum Jasmine pudar saat di dengar tawaran Zayna untuk memijit Gus Agam, "Aduh kenapa sih Jasmine enggak bisa mijit" gerutu Jasmine pada dirinya sendiri karena sadar selama pernikahannya tiga tahun lebih ini dia tidak pernah sekalipun menawarkan pijit pada Gus Agam karena memang tidak tahu cara memijit, sedangkan Zayna baru malam pertama dia sudah menawarkan pijit pada Gus Agam, Jasmine lagi-lagi merasa kalah telak dari Zayna.

Malam berlalu Gus Agam dan Zayna tertidur lelap berbeda dengan Jasmine dia malah terjaga sepanjang malam karena tidak tenang suaminya tidur dengan Zayna untuk pertama kalinya. Seperti biasa Gus Agam terbangun untuk mendirikan salat malam dan murojjah, Zayna yang juga terbiasa dengan hal itu tanpa dibangunkan oleh Gus Agam tersadar dengan sendirinya, namun berbeda dengan Jasmine karena semalam suntuk dia hanya memantau Gus Agam dan Zayna pukul 3 subuh itu dia baru tertidur lelap.

AR-RAHMAN BUKAN UNTUK JASMINE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang