Part 02: Kembali terluka

19 10 3
                                    

"Kembali lagi terluka dengan orang yang aku cinta"

-Kanaya Hagiarna-

Happy Reading all💙

Kanaya baru saja selesai mandi. Ia mengusap rambutnya yang basah menggunakan handuk. Kanaya turun kebawah menuju dapur, rasanya saat ini perut Kanaya seperti berteriak meminta makan. Kanaya berhenti di tangga ketika melihat Nando berada diruang tamunya.

Dengan perasaan senang Kanaya menghampiri Nando.

"Nando?" Saat menyadari kehadiran Kanaya, cowok itu langsung berdiri dan tanpa basa-basi menyerahkan paper bag yang tidak Kanaya ketahui apa isinya.

"Apa ini?" Tanya Kanaya menerima paper bag pemberian dari Nando. Tanpa basa-basi cowok itu langsung beranjak pergi dari kediaman Kanaya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Kanaya berlari mengejar Nando yang masih berada dihalaman rumahnya. Ia menahan tangan cowok itu yang membuat Nando menatapnya datar.

"Nando mau kemana?" Tanya Kanaya dengan raut bingung

"Urusan sama lo?" Bukannya menjawab Nando malah bertanya dengan nada ketus.

"Aku cuma nanya aja"

Hening. Mereka berdua saling tatapan dengan tatapan yang berbeda. Nando menatap dingin dan benci sementara Kanaya menatap Nando dengan penuh cinta.

"Kamu beneran pacaran sama Mia?" Celetuk Kanaya tiba-tiba yang membuat Nando terkejut tapi segera menormalkan kembali raut wajahnya.

"Urusan sama lo?" Sekali lagi pertanyaan itu keluar dari mulut Nando.

"Awas!" Tepis Nando pada tangan Kanaya. Ia berjalan keluar dari halaman rumah Kanaya meninggalkan cewek itu yang termenung dengan hati sedih.

"Beneran ya?" Lirih Kanaya. Kanaya menatap keatas dimana langit berwarna biru dengan burung-burung berterbangan. Hari yang cerah tetapi tidak dengan hati Kanaya.

****

Kanaya termenung di kamarnya. Paper bag pemberian Nando tadi sudah ia buka. Alangkah kagetnya Kanaya ketika melihat isi dari paper bag itu adalah cermin. Seharusnya Kanaya senang karena mendapatkan hadiah berupa cermin dari Nando tapi rasa senang itu berubah menjadi kecewa. Dibalik cermin itu terdapat kertas yang ditempel menggunakan selotip. Tulisan dari kertas itu membuat Kanaya kecewa.

"Lebih baik lo ngaca. Cewek kek lo gak akan pernah dapat hati gua! Satu lagi, lo jangan pernah ngusik Mia, dia cewek gua"

Kanaya merebahkan tubuhnya dengan pandangan menatap luruh kearah atas. Kanaya tersenyum miris.

"Segitunya kamu gak suka sama aku Nando," Ucap Kanaya pada keheningan yang menemaninya.

Kanaya tertawa. Bukan tawa yang bahagia tapi tawa yang justru menyimpan banyak luka.

"Aku harap aku cepat-cepat bisa ngelupain kamu"

"Harapan aku begitu...."

****

Setelah menangis semalaman. Kanaya bangun dengan mata yang membengkak hingga membuat mata Kanaya bertambah sipit. Kanaya beranjak dari kasurnya dan mandi untuk pergi ke sekolah.

Setelah selesai sarapan, Kanaya bergegas pergi ke sekolah diantar dengan sopir pribadi keluarganya. Di dalam mobil Kanaya termenung dengan tatapan yang mengarah keluar jendela. Jalanan yang lenggang karena masih pagi diiringi udara yang sejuk dan aroma tanah basah akibat hujan semalam. Kanaya menikmati suasana ini. Suasana yang membuat hatinya sedikit merasa tenang.

Kanaya tersenyum tipis. Ia mempersiapkan mentalnya untuk bertemu dengan sahabatnya atau lebih tepatnya mantan sahabat. Ia keluar dari mobil setelah mengucapkan terima kasih pada supirnya.

Saat menoleh dapat Kanaya lihat semua pasang mata menatapnya kasian dan penuh prihatin. Kanaya menaikan satu alisnya tanda bingung.

"Mereka kenapa?" Bisik Kanaya pelan pada dirinya sendiri.

Tak menghiraukan tatapan itu Kanaya bergegas menuju kelasnya. Sampai di kelas dapat Kanaya lihat teman sekelasnya kompak menatapnya prihatin dengan ucapan yang menyemangatinya.

"Semangat ya Naya. Lo gak salah kok," Ucap Tania, ketua kelasnya.

Kanaya tersenyum kikuk. Ia hanya mengangguk dan berjalan menuju bangkunya. Kanaya mendengus pelan ketika harus melewati Mia yang sedari tadi tidur.

"Majuin dikit kursi lo!" Desak Kanaya tak sabar. Ia mendorong pelan kursi milik Mia hingga membuat cewek itu terbangun dari tidurnya.

Mia menoleh. Saat tau kalau itu adalah Kanaya, Mia memalingkan mukanya sambil menarik bangkunya agak ke depan.

"Thanks," Lirih Kanaya yang tak dapat didengar oleh Mia.

5 menit lamanya mereka berdua dalam suasana hening. Kanaya yang fokus pada buku pelajarannya sementara Mia melanjutkan tidurnya. Mia urung untuk tidur kembali, justru cewek itu melirik pada Kanaya yang saat ini menampilkan wajah serius.

"Lo yang nyebarin kalau gua rebut Nando?" Celetuk Mia tiba-tiba membuat Kanaya yang awalnya fokus langsung menoleh kearah cewek itu.

"Maksud lo?" Tanya Kanaya bingung. Cewek itu menutup buku pelajarannya dan menatap pada Mia yang bergeming.

"Lo tau? Gua jadi bahan gosip di SMA ini gara-gara omongan di toilet kemaren. Lo kan yang nyebarin itu?" Tatapan sinis Mia berikan pada Kanaya. Ingin rasanya ia cakar-cakar muka sok polos itu.

Kanaya menggeleng. "Bukan gua!" Bantah Kanaya

Sumpah demi kolor hulk, Kanaya tak sejahat itu. Tak pernah ada dipikirannya untuk menyebar aib Mia.

Mia menatap tajam jari telunjuknya menunjuk dihadapan Kanaya. "Lo lebih baik tau diri ya anjing. Udah gua bilang kemaren kalau Nando gak akan pernah suka sama lo!" Tekan Mia pada setiap perkataannya.

Kanaya terdiam. Ia menatap tepat pada mata Mia. Senyum tipis ia berikan pada Mia yang menatapnya benci.

"Tenang aja. Gua bakal berusaha sadar diri. Oh ya, bukan gua yang nyebarin percakapan lo di toilet itu," Kata Kanaya

"Gua udah ngomong sejujurnya. Terserah lo mau percaya apa enggak." Setelah mengatakan itu Kanaya kembali membaca bukunya menghiraukan Mia yang terdiam dengan tatapan yang tak bisa Kanaya baca.

Setelah percakapan mereka yang kemaren. Sejak saat itulah hubungan antara Kanaya dan Mia pecah. Ketika mereka tak sengaja bertemu maka mereka berdua akan memalingkan muka, tak mau saling melihat.

Hanya karena satu cowok persahabatan mereka hancur. Kanaya sebenarnya tak ingin seperti ini tetapi hatinya sudah terlanjur sakit.

****

Nara senang ada yang baca karya Nara. Walaupun sedikit tapi itu benar-benar bikin Nara bahagia.

Apalagi kalau vote and komen. Itu benar-benar bikin bahagia pakek banget banget bangetttttttttt. Hehehehe:'>

Ada yang mau disampaikan dari penulisan Nara? Bisa jadi banyak yang typo atau gak tuh ada perkataan yang kalian gak ngerti. Silahkan sampaikan pada Nara.

Satu kata untuk Nando?

Mia?

Naya?

Dan aku...

See you next caphter »»»»

Lovyu all💙

Kodrat Kanaya: KKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang