thirteen

3.4K 212 16
                                    

baca elit vote silit, eh sulit😇
a/n: low of naration

hari ini heeseung memijakkan kakinya diatas lahan rerumputan dengan suasana yang cukup panas karena terik matahari mulai memunculkan diri.

seraya menunggu adik-adik kelasnya itu berkumpul setelah menaruh barangnya di pinggir lapangan, heeseung sedikit merapihkan diri pada bagian baju serta rambutnya.

jeno selaku pembina sekaligus penanggung jawab dari semua acara hari ini pun baru saja datang sambil melempar senyum pada ketua osis kesayangannya itu, katanya.

sosok lelaki itu berdiri sambil memerintahkan semua peserta agar baris dengan teraturkarena sebagai awalan mereka akan mengadakan upacara terlebih dahulu lalu diikuti dengan arahan yang akan diberikannya.

hanya butuh waktu sepuluh sampai lima belas menit saja, semua peserta camping sudah berbaris benar-benar sesuai dengan apa yang jeno harapkan.

sementara itu heeseung melirik sekelilingnya, ia sama sekali tidak melihat sungchan hadir dalam acara tersebut.

"han, sungchan nggak ikut?" tanya heeseung pada hanni yang kebetulan lewat di depannya.

gadis itu pun menggeleng. "aku juga lagi nyariin kak."

"ah ya sudah kalo gitu, makasih ya."

sejauh ini heeseung merasa aman, karena mengingat kejadian memalukannya saat itu ia menjadi merasa tidak enak hati, bahkan malu dengan dirinya sendiri.

waktu berjalan begitu cepat, semua peserta camping yang tengah baris di lapangan pun sudah mengeluh kepanasan.

akhirnya jeno pun mengakhiri arahan yang baru saja ia berikan, semua siswa maupun siswi berhamburan untuk mendirikan tenda masing-masing.

"kak."

merasa dirinya dipanggil, heeseung pun menoleh ke asal suara. "eh sunghoon, kenapa? mau air minum?"

sunghoon pun menggeleng, kemudian mendekatkan dirinya pada telinga heeseung. "bantu buat diriin tenda, boleh?"

"boleh kok, tunggu disana ya." heeseung tersenyum hangat, ia tidak pernah melihat sisi lembut sunghoon selama ini.

setelah lelaki itu pergi, heeseung pun mengekorinya dari belakang. kemudian mulai membantu sunghoon dan teman-temannya untuk mendirikan tenda.

walau banyak peserta yang melirik sinis padanya, merasa iri hati bahkan merasa ada sesuatu yang tidak adil.

"enak banget ya dibantuin kak heeseung, gue juga mau kali." ucap salah satu siswa yang tengah mendirikan tendanya dengan penuh emosi.

"sini gue bantu."

suara berat itu sukses membuat para lelaki itu terdiam. "eh kak sungchan? makasih ya kak."

"iya. osis gak cuma si heeseung, lo bisa minta bantuan ke gue kalo ada apa-apa." ucap sungchan seraya melirik sinis pada si ketua osis yang ternyata juga menatapnya.

setelah tenda-tenda tersebut berdiri dengan rapi, semua peserta pun masuk ke dalamnya sambil menata barang-barang bawaannya.

heeseung yang tengah berbicara santai dengan sunghoon itu pun tiba-tiba dihampiri oleh sungchan. keduanya menoleh bingung, kemudian dengan lancang tangan heeseung ditarik kuat.

"apa-apaan sih lo?" sewot sunghoon sambil menarik bahu sungchan dari belakang.

"ada urusan osis, emang kenapa? nanti aja kalo lo butuh dia."

"biasa aja kali gak usah kasar."

"biasa aja kok, lo aja yang gampang sewot."

setelah mengatakan itu, sungchan kembali menarik tangan heeseung hingga lelaki itu meringis sakit pada pergelangan tangannya. "emang ada urusan apa chan?"

kakel ; hoonseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang