Prolog

928 198 61
                                    

Perhatian!
- Jangan menilai cerita hanya dari prolog
- Karya ini murni dari pikiran saya sendiri
- Perlu diketahui jika beberapa bagian dari cerita ini saya ambil dari kisah nyata, namun tidak bermaksud menyinggung pihak manapun sebab saya hanya ingin dia yang hingga sampai saat ini menghilang tetap di kenang🙏🙏
- Jangan pernah pula mengaitkan cerita ini dengan cerita lainnya.
- Bacanya jangan pake perasaan biar gak sakit hati heheh
- Selamat membaca💐

Trailer video
@/justwantyy

    https://vt.tiktok.com/ZSFcLfMyv/

•••

Prolog

3 bulan telah berlalu sejak kepergian lima anak konglomerat yang tidak pernah absen dalam mengangkat nama baik SMA Pinang Gading pada berbagai ajang perlombaan. Sekitar awal bulan agustus kemarin, media meliput peristiwa kelam mengenai penemuan jasad lima anak berseragam SMA Pinang Gading. Lalu, pada seragam mereka tersemat nama masing-masing yang membuat para pihak kepolisian bisa mengenali siapa mereka.

Yudhistira, Septiawan, Bayu Anugerah, Teja Andriansyah, dan Ramadhani Kavio. Orang-orang yang sepantasnya pulang ke rumah malah menghadap Sang Pencipta. Mereka ditemukan di sekitar kawasan vila milik Septiawan.

Sekadar jasad tanpa kepala dan tubuh yang telah membusuk akibat terlewat beberapa hari adalah kondisi terakhir bagi lima anak itu. Para keluarga sangat terpukul akan kejadian itu, namun terpaksa mengikhlaskan.

Pihak kepolisian tidak bisa mengulik lebih dalam lagi alasan dibalik kematian itu sebab sudah seminggu berlalu dan tidak menuai hasil apapun. Berbekal keikhlasan keluarga masing-masing korban, polisi akhirnya menghentikan penyelidikan. Dan setelah peristiwa itu, nama mereka yang melambung tinggi kian menyusut, orang-orang tidak berani menyinggung mereka lagi karena takut dihantui sebab kematian kurang wajar itu.

Tak terkecuali tujuh pemuda yang menjadi teman ekskul mereka. Hendra Pratama, Jeffran Agustio, Jonathan Pangestu, Surya, Sabili Ufailanoo, Abimanyu Kusuma, dan Galen Dwi Candra.

Tujuh pemuda atau lebih dikenal dengan geng sebleng adalah sekumpulan orang dari ekskul tenis meja yang sangat dekat dengan korban semasa para korban masih hidup. Bahkan hubungan mereka lebih erat daripada sekadar pertemanan.

Sampai akhirnya mereka membuat janji yang sepertinya menjadi hingga kian ini, kebanyakan dari geng sebleng masih belum melepas kepergian sang kawan. Apalagi Galen, ia adalah sepupu dari Yudhistira.

"Pertemanan kita harus abadi dan mengikat satu sama lain. Tidak ada yang boleh bahagia jika yang lain menderita."











Bersambung...

JERUJI IKRAR | SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang