Chapter 3 | Jodoh untuk Dokter Cantik

215 14 5
                                    

Jakarta, Indonesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jakarta, Indonesia

"Wa'alaikumsalam, Rama. Sampai bertemu besok malam."

Pria berkacamata pemilik nama Yusuf Raid Syathir Alvaro itu segera menyimpan telepon pintarnya di atas nakas setelah mematikan panggilan internasional tersebut. Ia baru saja menghubungi relasi bisnisnya yang berada di negeri jiran sana.

"Siapa, Dad?"

Suara alto yang memendar lembut itu langsung menarik atensi Yusuf. Ia menoleh dan sudah mengulas senyuman teduhnya. Satu sosok muda dibalut gamis casual dan pashmina putih gading lengkap dengan cadar berwarna senada itu baru saja menyajikannya secangkir teh hijau hangat tanpa gula favoritnya.

"Aisha? Putri Daddy sudah cantik dan rapi, mau ke mana?"

"Lha, Daddy malah balik nanya." Gadis bercadar itu terkekeh kecil. Ia segera meraih tangan sang ayah dan mengecup punggung putih kekar itu lembut.

"Aisha pamit ke rumah sakit, ya, Dad. Tadi Dokter Zean menghubungi Aisha. Katanya malam ini minta digantikan shift-nya sampai besok siang. Dokter Zean sedang ada urusan mendesak. Assalamu'alaikum ...."

"Wa'alaikumsalam, Nak," balas Yusuf masih dengan senyuman yang sama.

Melihat putrinya menyambar jas putih panjang khas dokter di atas bahu sofa, Yusuf buru-buru memanggilnya. "Nak, tunggu sebentar."

Aisha menoleh cergas ke arah sang ayah. "Iya, Dad?"

"Mommy kamu di mana?" tanya Yusuf.

Aisha tersenyum tipis. "Daddy itu memang sosok suami sempurna untuk Mommy. Baru beberapa menit nggak bertemu udah kangen aja. Mommy masih di ruang perpustakaan, lho, Dad," godanya.

"Bukan begitu. Ah, kamu benar. Mommy kamu itu memang bisa membuat Daddy jatuh cinta setiap harinya." Yusuf malah meladeni putrinya.

Membuat Aisha tersenyum gemas seketika. Namun, tiba-tiba ia meringis. "Aisha akan segera menikah jika sudah menemukan laki-laki yang bisa mencintai Aisha, seperti Daddy mencintai Mommy," cetusnya pelan.

"Kamu akan mendapatkan jodoh terbaik yang dipilihkan Allah, Nak. Insyaallah akan lebih baik dari Daddy. Dia yang akan menggantikan Daddy untuk menjaga dan menuntun kamu menuju jalan yang Allah ridai. Zidan itu lelaki baik, seperti Tuan Gaffi. Itu yang Daddy dengar dari keluarga besar Sulthan Dirgansyah."

Ucapan sang ayah sukses membuat Aisya memburam. "Ya Allah ... Daddy. Aisha yang nggak yakin. Nyatanya, sampai detik ini nggak ada yang serius sama Aisha. Dan Zidan ... kenapa Daddy bisa seyakin itu? Aisha yang satu kampus sama Zidan aja waktu di Kuala Lumpur dulu ...." Aisha menggantung kalimatnya.

"Kenapa?" Yusuf memicingkan netranya.

Aisha termangu. Sibuk dengan perang pikirannya.

"Aisha?" panggil Yusuf kepalang penasaran dengan apa yang dipikirkan sang putri.

Kontrak Hati CEO Berandal | ✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang