{5}

600 49 4
                                    

Sudah terhitung 2 bulan lebih Marsekal tinggal bersama Marvin bahkan hubungan mereka semakin dekat.

Ada suatu rasa yang tidak dapat dijelaskan didalam hatinya marsel, rasa cinta mulai tumbuh.

Hari ini marsel sangat senang karena Marvin memberikan dirinya beberapa mainan, seperti bocah yang sangat suka mainan walaupun umur marsel di bilang sudah remaja tapi tingkahnya seperti anak kecil yang berumur 5 tahun.

"Seharusnya umur mu itu 5 tahun saja" ucap Marvin.

"Kenapa? Mau protes hah? " ucap Marsel yang seakan-akan mengetahui apa yang di maksud Marvin.

"Apa saya salah? "

"Isss menjengkelkan" ucap Marsel dan kembali memainkan permainan yang di berikan Marvin.

"Hahaha imut sekali"

"Uhhh"sambil memasang wajah cemberut.

" apa? "

"Dasar manusia gak peka" batin Marsel.

.

"Uhh perut ku lapar"ucap Marsel.

" mana om om pendo itu "lanjutnya lagi.

Benar tadi Marvin meninggalkan Marsel bermain sendirian.

" aku tak tahan, sbaiknya cari dia saja "

Marsel berdiri dan pergi mencari Marvin.

"Maaf apa bibik melihat phi Marvin? " ucap Marsel bertanya.

"Tuan Marvin berada di ruang kerjanya tuan, mau saya antarkan? " ucap seorang maid tua.

"Tidak usah bik biar aku saja yang mencarinya"

"Baiklah tuan"

Marsel melanjutkan mencari Marvin sampailah dia di sebuah ruangan yang pintunya sedikit terbuka tapi marsel bisa melihat kalau di dalam ruangan itu ada sosok Marvin yang sedang berbicara dengan seseorang.

Marsel hendak masuk kedalam sana tapi terhentikan karena mendengar perkataan Marvin.

"Apa mau mu? " ucap Marvin.

"Aku hanya ingin Bleu diamond, maka rahasia ini terjaga" ucap lawan bicara Marvin.

"Tidak semudah itu"

"Baiklah siap siap rahasia lu akan terbongkar, gua ingin melihat bagaimana expresi wajah marsel mendengar bahwa Marvin Alvendra membunuh orang tua dirinya demi kepentingan pribadi"

"Coba lah kalau bisa, marsel tidak akan mempercayai anda"

Marsel yang mendengar dari luar seketika tubuhnya membeku dan hampir kehilangan keseimbangan, tidak mampu berdiri tentu saja.

"Ini tidak benar kan? " batin marsel masih tidak percaya.

Marsel perlahan-lahan mundur dan meninggalkan tempat itu, sekarang pikirannya kacau selama ini dia percaya terhadap orang salah.

Marsel berjalan keluar mansion tanpa sadar sampai dia berada di garasi milik Mervin.

.

Salah satu bodyguard lari menuju ruangan Marvin.

"Maaf tuan, tuan muda kabur menggunakan motor kesayangan tuan" ucap bodyguard itu.

"Apa!!! "

"Sudah gua bilang Marsel akan mengetahuinya" ucap pria itu.

Marvin menatap nya tajam "bawa dia pergi kurung dia di penjara bawah" ucap Marvin.

Bodyguard itu langsung saja melaksanakan perintah Marvin.

BabbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang