Suara helaan nafas dari Arman terdengar beberapa kali di ruangan itu hari ini
Arman menyangga dagunya dengan kedua tangannya
"Kak, bisakah kakak pergi dari sini."ucapnya lembut
Sungguh kesabarannya sangat diuji dari pagi dengan pikiran kakaknya yang semakin narsis Dan absurd
[Tampan banget aku! dari atas tampan, dari bawah tampan, dari samping tampan, dari sudut manapun aku terlihat sangat tampan]
Aru yang tengah berpose dengan hape ditangannya memalingkan wajahnya menatap ke arah Arman
"Tidak lihat aku tengah mencari pose yang bagus."ucap Aru
"Iya..."
"Tapi gak duduk di sini juga!"teriak Arman sembari berdiri
Dan menunjuk ke arah Aru
Semenjak Arman tau Aru bukan dari dunia ini, bukannya bertindak hati-hati tingkah Aru justru semakin menjadi-jadi
Lebih tepatnya dia sudah tidak jaim lagi
Contohnya sekarang kemeja putih yang dimasukkan ke dalam celana ketat berwarna hitam dan sepatu pria berhak 5 cm
Dia dengan santainya duduk di atas meja penuh dokumen tanpa peduli dokumen dimeja itu penting atau tidak dengan alasan mencari angel yang bagus untuk diupload di sosmed
"Arrrgghhh."
Tidak tahan lagi Arman langsung menarik tangan Aru dan mendorongnya keluar dari ruangan kerjanya
Dengan suara keras dia menutup pintu dan menguncinya
Aru yang terbengong dan baru sadar kalau dia diusir segera saja mengetuk-ngetuk pintu sembari mengomel
"Arman buka pintunya, ayolah kita keluar, kamu tidak bosan apa didalam ruangan saja selama 24 jam"rengeknya
Bilangannya begitu tapi yang ada dipikirannya
[Ayolah penjahat jual saja sahamnya lalu keliling dunia, ngapain sih repot-repot ngurusin perusahaan yang bakal bangkrut]
Udah begitu ekspresi wajah Aru masih sangat datar yang sama sekali tidak cocok dengan tingkahnya yang petakilan
Arman yang berada di dalam tengah membereskan dokumen yang kusut akibat ulah Aru itu cuma bisa terdiam
"Kenapa bisa dari ucapan, tindakan, sampai pikirannya tidak ada yang nyambung"gerutunya
Brakk....brakkk.... brakkkArman semakin mengeryit tidak suka
Setelah meletakkan semua dokumen yang dibereskan ke atas mejaDengan kasar Arman membuka pintu
Aru menatap Arman
[Penjahat terlihat agak menyeramkan sekarang huhuhu padahal aku kan cuma ingin dia menemaniku keluar dari pada mengurusi perusahaan yang akan bangkrut]
"Bagaimana bisa dia berpikiran seperti itu dengan wajah datar."gumam Arman
"Ya?"tanya Aru
"Ayo pergi!"ucap Arman lalu pergi terlebih dahulu diikuti Aru dibelakangnya
••••••••
Damar yang sudah tidak pulang ke rumah selama tiga hari
menatap dokumen yang menumpuk di mejanya dengan air mata berlinang
"Kenapa akhir-akhir ini pekerjaanku semakin banyak."keluhnya entah pada siapa
KAMU SEDANG MEMBACA
pikirannya (End)
RandomAru tidak sengaja masuk ke dalam novel yang dibacanya dia memasuki karakter Aruna seorang pemuda yang merupakan saudara tiri dari penjahat tiba-tiba saja Arman dapat melihat kotak dialog dikepala kakaknya [karena dia penjahat dia memiliki wajah yang...