"Cuacanya sangat buruk."
"Mereka bilang cuacanya akan bagus malam ini. Menyebalkan."
"Para peramal cuaca itu harusnya gulung tikar saja."
"Lupakan tentang peramal cuaca. Aku ingin memaksa para instruktur itu agar menelanjangi diri mereka sendiri karena membuat kita melakukan pawai rusuh di malam hari dalam cuaca seperti ini." Sambung Terry.
"Aku bisa menangani ini. Tapi aku tidak bisa memaafkan mereka karena membuat kita lelah dengan perdebatan sepanjang hari dan kemudian ujung-ujungnya menyuruh kita pergi." Stevan ikut mengutarakan keluh kesahnya.
Jika paman Song Kang mendengarnya, dia akan bilang, "sepertinya pengecut seperti kalian masih belum cukup lelah." Ucap Gyuvin dalam kepalanya.
Antara tawuran sehari-hari dan pertengkaran verbal selama sesi kuliah, benar-benar tidak ada waktu untuk istirahat. Lalu kemudian hari ini paman Song Kang memberitahu bahwa para anggota dari kedua cabang akan berjalan selama 20 km malam ini.
Kau bilang ini bukan militer, paman Song Kang. Lalu apa maksud dari semua ini? Mengapa kami berbaris dan mengapa kami memakai perlengkapan militer?
"Jika instruktur tidak mau menelanjangi mereka, maka aku akan menanggalkan pakaianku sendiri dan melemparkan diriku ke tepi pulau."
Gyuvin menghela napas. Beban di pundaknya ini benar-benar terasa sangat berat.
"Jika kau mau menelanjangi dirimu sendiri, lakukanlah, tapi tunggu sampai latihan selesai. Itu juga berlaku untuk kalian yang ingin menelanjangi aku." Paman Song Kang menolehkan kepalanya dari kejauhan dan menjawab kalimat-kalimat dari cabang asia itu dengan serius. " Aku akan dengan senang hati menurutinya. Jadi, temui aku kapan saja setelah latihan selesai."
Pa-paman??!!!
Apa yang kau lakukan disini?!!
"Paman- eh, maksudku instruktur Song Kang, apa kau ikut pergi dengan kami?" Gyuvin berjalan mendekati pamannya yang menggunakan pakaian militer sama sepertinya. Menyamar di antara para anggota.
"Tentu saja, aku tidak bisa hanya bersantai-santai di ruangan kerjaku." Paman melirik jam di tangan kanannya. "Kita harus berlari ke tim lain dalam satu atau dua jam."
"20 kilometer, kan? Pada saat kita selesai dan kembali, itu sudah tengah malam." Gyuvin menatap pamannya dengan rasa khawatir.
"Kita tidak akan kembali tengah malam. Kita akan tidur di hutan malam ini." Jawabnya. "Kita akan pergi sekitar 10 kilometer lagi dan kemudian berhenti di suatu tempat. Aku sudah menyuruhmu untuk membawa sleeping bag mu. Apa kau tidak membawanya?"
"Tunggu, kita tidur di luar?! Ku dengar ada banyak ular! Bahkan ada yang berbisa!" Panik Gyuvin.
"Itu sebabnya kita akan memiliki shift jaga malam juga. Kau dapat mempercayai rekan timmu dan tidur nyenyak." Paman Song Kang tersenyum tanpa dosa.
"Mengapa kau menyuruh orang tidur di hutan di mana ular berbisa keluar di malam hari??!!!" Teriak Gyuvin di sela-sela jalannya. "Dan juga penuh dengan hal-hal yang lebih berbahaya daripada ular!"
Aku sudah tidur di luar berkali-kali, tentu saja. Aku telah tidur di bawah bintang-bintang dan terbangun dalam embun pagi. Bahkan aku pernah tidur di tempat-tempat yang penuh dengan makhluk seperti ular dan kelabang. Tetapi ular itu tidak berbisa, dan orang-orang yang berkemah denganku bukanlah musuh yang kadang-kadang suka menghancurkan tenggorokan orang!
"Oh, benar. Kau memiliki alasan yang bagus untuk tetap waspada." Paman Song Kang terkekeh dengan protes dari keponakannya itu.
"Omong-omong aku melihat ada tulisan tangan yang tidak familiar di catatan yang kau berikan padaku. Tulisan tangan siapa itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PASSION - CANON RICKGYUB
AcciónPassion is an ongoing manhwa written by Yuuji and illustrated by Kangjak. A canon au just for fun and not for any intention. - Info: - cerita ini banyak mengandung kekerasan, darah dan pertarungan. - minor tidak diperkenankan untuk membacanya. - sl...