Awal Kejadian Bermula

13 2 0
                                    

Suara bising dari dalam kelas cukup mengganggu. Para siswa saling melempar canda tawa satu sama lain.
Tak lama kemudian suara bel masuk pun berbunyi dan para guru pun masuk ke ruang kelas masing-masing.

"Baiklah anak anak,silahkan buka buku kimia kalian halaman 1134."  Ucap Veronica,guru yang terkenal sebagai guru sangat galak.

"sa,lo ngerti apa yang dijelasin ama bu vero?" tanya Angga sang ketua kelas XII IPA 2.

"kalo lu aja gk ngerti apalagi gw."  gumam Yasa wakil ketua kelas XII IPA 2 tersebut.

"Baiklah anak anak,supaya kalian tidak jenuh di kelas bu vero akan mengajak kalian ke lab, silahkan bentuk kelompok satu kelompok berisikan 7 orang,ibu tunggu kedatangan kalian di lab sambil membawa lembar kertas berisikan nama anggota kelompok kalian,selamat berproses."

Suasana kelas itu pun ramai kembali,suara langkah kaki yang hendak mencari kelompok memenuhi kelas tersebut.

"oke kelompok kita udah terbentuk tapi kurang 1 orang" ucap Angga.

"lah bukan nya udah cukup ya?" tanya Enzo.

"kita kurang 1 orang,gimana kalo kita ajak anak baru itu?,kayak nya dia ga punya kelompok" Usul Davis.

Angga,Yasa,Jairo,Gio dan Enzo pun setuju.

"Dewa,mau gabung kelompok kita?" tanya Davis

"Satu kelompok sama kalian?,najis." ucap nya dengan sombong sambil menatap tajam wajah Angga

"Lah anjir,kita udah baik ngajak dia gabung malah respon nya kasar,orang gila" Geram Jairo.

Kerutan di alis dewa menjadi pertanda bahwa dia sedang marah.

"Jangan ganggu gw!" bentak nya dengan keras.

kegaduhan di dalam kelas mulai terdengar,kedua insang tersebut saling memasang wajah memerah,suasana kelas seketika hening dan sepi.
Namun Jairo tak kuasa menahan amarahnya dan dia pun memukul wajah Dewa sehingga badannya tersungkur ke tanah.

"Woi udah jangan berantem!,mau gw laporin ke bk!?" Ancam Angga yang berusaha menenangkan suasana dan melerai mereka berdua.

Dalam keadaan masih tersungkur Dewa mendongak kan kepala nya keatas dan terlihat benda cair berwarna merah yang menetes mengalir di wajahnya.

"Woii Dewa terluka!" teriak Gio

"Ayo kita bawa ke uks" usul Davis

Gio dan Davis pun mengantar Dewa ke UKS.
:
:
:
:
"Jairo,seharusnya lu jangan gegabah,kalo kaya gini terus gimana!" Tegur Yasa.

"Maafin gw,gw gak sengaja,lagian dia duluan yang mulai"  Ucap Jairo sambil tak terima.

"Yaudah yaudah,ayo sekarang ke lab sebelum kita dimarahin bu vero!" Seru Enzo.
.
..
...

"Baiklah anak anak karena kalian semua sudah memiliki kelompok masing-masing,silahkan melakukan eksperimen yang sudah ibu tulis di papan,selamat mengerjakan." ucap ibu Vero

Para murid pun fokus mengerjakan tugas masing-masing,tiba-tiba matahari menghapus jejaknya dan tertutup oleh awan awan yang hitam,ruangan yang tadinya sangat terang benderang menjadi gelap gulita  membuat suasana laboratorium itu menjadi tegang.

Tiba tiba kepulan asap mengebul di atas meja kelompok Angga,mereka ber 6 pun bertanya tanya apa yang sebenarnya terjadi.

"Anjir,asap darimana coba,kita aja belum mulai" ucap Enzo

Asap itu membuat Enzo,Angga,Yasa,Davis,Gio dan Jairo pusing dan tanpa mereka sadari mereka telah dibawa asap itu ke dunia yang tidak bisa dilihat oleh sembarang orang yang tidak lain dan tidak bukan adalah dimensi yang berbeda.



•.•


"ck ah!" keluh Angga yang terbangun dengan rasa sakit karena pelipis mata nya terluka.

Dipangkuan Angga ada lima temanya Enzo,Yasa,Gio,Davis dan Jairo yang tak kunjung sadar dan yang lebih aneh lagi mereka semua memiliki bekas luka yang sama yaitu pelipis mata terluka.

Dengan perasaan linglung dan tidak tahu apa apa tiba tiba dia mendengar suara langkah kaki,dari ujung kegelapan nampak seseorang yang berjalan semakin dekat.

Dengan cepat ia membangun kan ke-5 temannya itu tapi mereka tak kunjung bangun,dan suara langkah kaki itu pun tersorot cahaya matahari dan memperlihatkan sosok pria tinggi memakai seragam sekolah yang sama dan dia memiliki luka di dahi yang tidak lain dan tidak bukan adalah
"Dewara Wiratama"

Sontak Angga sangat terkejut sampai wajah nya menjadi pucat.

"D-dewa?" ucap Angga sambil badanya bergetar.

"Why?,surprised huh?"  Ucap Dewa tersenyum sambil menatap tajam.

Suasana di ruang hampa yang hanya memiliki 1 jendela itu semakin gelap dan dingin, ketegangan dimata Angga yang semakin jelas dan hampir membuat nya tak sadar kan diri, tiba-tiba Dewa mengangkat dagu Angga yang dingin,Dewa memasukan tangan nya yang hendak mengambil sesuatu dari dalam mulut Angga.

"Hmph-!"  Gertak Angga yang ketakutan

"Diam." Ucap Dewa yang semakin dalam.

"Woi! lepasin Angga!,sialan lo!" Teriak Jairo dari kejauhan.

Wajah Jairo memerah,matanya menyimpan dendam,membuat ruangan itu semakin panas,ia berlari ke arah Angga dan menendang wajah Dewa,Dewa pun tersungkur saking keras nya jairo menendang nya ia sampai tak sadar kan diri,hidung nya menetes kan darah yang deras.

Ya tak heran ia bisa melakukan aksi itu karena Jairo memang terkenal sebagai atlet taekwondo di sekolah nya.

"Angga,lu gapapa?" tanya Jairo khawatir.

Angga pun tidak menjawab pertanyaan Jairo,dia hanya terdiam dihadapan Jairo.

Matanya memerah,dari tangan nya yang dingin menjadi sepanas matahari di musim panas,Tiba tiba tangan nya mencekik Jairo.

"Hmpp!,Sadar Angga!,gw Jairo!"  Desak Jairo.

Namun usaha Jairo yang ingin menyadarkan Angga pun sia sia,tapi ternyata teriakan Jairo tidak sepenuhnya sia sia Enzo,Davis,Yasa dan Gio terbangun dan berusaha menyelamatkan Jairo.

"Angga! Sadar!" Teriak Gio

"Angga lu kenapa?,Sadar! Istighfar woi!" Teriak Yasa.

Keadaan rungan itu semakin panas,tapi untungnya Jairo lepas dari tangan Angga,Tapi sampai 3,5 jam Angga tak kunjung sadarkan diri.

Mereka ber-5 mengikat Angga di kursi,dan mereka pun berusaha menenangkan nya.

"Angga,inget ga sih?,kita dulu selalu jaga satu sama lain,kalo lu butuh bantuan panggil aja kita,jangan lu tanggung sendiri" Ucap Gio sambil garis mulut nya melengkung kebawah.

"Ngga,ucapan Gio bener,lu gak seharusnya ngelindungin kita dari Dewa bajingan itu,lu gabisa sendirian" Ucap Enzo.

Angin berhembus dari luar jendela,angin yang lembut itu membuat Angga yang tadinya memberontak pun langsung tenang mata nya perlahan menutup,dan Angga pun tertidur pulas.

Mereka pun melepas Angga dari ikatan dan tidur di samping Angga sambil menenangkan suasana.

Sekian duluu yaa chp 1 nya
nanti chp 2 di up bulan depan(⁠づ⁠。⁠◕⁠‿⁠‿⁠◕⁠。⁠)⁠づ

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE PERPETRATOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang