CHAPTER 3

175 30 34
                                    

Happy Reading

ELVENTURE
.
.
.
.
.

__Setelah berlari cukup jauh, Gempa memutuskan untuk berhenti karena ia sudah lelah. Begitupun orang yang juga berlari mengikutinya.

Blaze berhenti tepat di belakang Gempa dengan nafas turun naik yang terburu-buru, tidak beda jauh dengan orang yang barusan diseret oleh Blaze saat berlari tadi. Ia juga sama lelah nya dengan Gempa dan Blaze, mungkin ia lebih lelah, karena ia beberapa kali hampir terjatuh saat mengikuti ritme larian Blaze yang sangat cepat.

"Huh...huh... Gimana? Huh.. Tuh anak gak ngejar lagi kan?"

Gempa berbalik menatap Blaze dan orang yang tadi di seret oleh Blaze.

"Kayanya dia gak ngejar kita lagi, kan Ven?"

Blaze menoleh pada orang yang ia seret, tentu saja ia kaget bahwa orang yang diseret nya itu bukanlah kembaran nya melainkan Duri.

"Hah?!"

Duri yang sedang terduduk di tanah karena kelelahan, ia menoleh pada Blaze dan menatapnya dengan jengkel.

"Apa liat-liat?" Sewot Duri.

"Lah? Kok bukan Aven!? Aven mana!? Yang lain mana!?" Blaze bertanya, dengan kalang kabut ia menoleh kesana-kemari.

"Ntahlah, gue juga gak tau."

Duri memalingkan wajah tanda tak acuh akan pertanyaan dari Blaze.

"Kayaknya kita ke pisah sama yang lain." Kata Gempa.

Sekarang hanya ada mereka bertiga; Gempa, Blaze, dan Duri, yang sedang beristirahat di samping tenda sirkus yang sudah lama tidak terpakai.

"Lo sih gara-gara nya Blaze."

Duri menyalahkan Blaze atas semua masalah yang terjadi sekarang ini. Namun, perkataan dari Duri membuat Blaze merengut.

"Kok gue sih yang di salahin??"

Blaze yang tak terima akan tuduhan dari Duri, ia mengangkat sebelah alisnya dan sedikit meninggikan suaranya.

"Kalau lo gak gegabah, kita gak bakalan ke pisah sama yang lain." Sarkas Duri dengan mata yang menyipit.

Karena pernyataan Duri barusan yang amat sangat menyinggung dirinya menurut Blaze, emosinya pun mulai tersulut, sehingga Blaze mengepalkan erat jari jemari nya sampai urat tangannya terlihat dan nafas kembali turun naik karena menahan kesal.

"LO NYALAHIN GUE?!"

Blaze mencengkram erat kerah baju yang dikenakan oleh Duri. Ekspresinya saat ini menandakan kalau dia benar-benar sedang marah. Namun, bukannya takut, Duri malah tertawa seraya menatap Blaze dengan tatapan mengejek.

"Hahaha, mau minta tumbal berapa lo?"

Duri mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum menyeringai. Rahang Blaze mengeras dan giginya mulai mengeluarkan bunyi gemeletuk, tak lupa juga alisnya yang menukik tajam membuat dahinya mengerut dengan amarah yang mulai mengepul.

GENG ELVENTURE: Bloody Park [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang