CHAPTER 4

169 29 47
                                    

Happy Reading

ELVENTURE
.
.
.
.
.

__Dengan malas, Halilintar pun mengiyakan permintaan Taufan.

"Kalau itu bukan setan, gue tabok pala lo!"

Halilintar menatap tajam Taufan, Taufan sendiri hanya mengangguk kikuk dan Halilintar pun mengintip dari sela-sela meja yang rusak.

Halilintar melihat sekeliling daerah yang dapat dijangkau oleh pandangannya, tidak ada seorang pun yang ada dibalik meja.

"Gak ada apa-apa koー"

Ucapan Halilintar terpotong ketika ia berbalik menatap teman-temannya dan mendapati sosok anak perempuan itu sudah berada di belakang Taufan, bersiap untuk menusukan pisau yang di bawa nya pada pundak Taufan.

Mata Halilintar membulat ketika melihat anak perempuan itu mulai mengayunkan pisau nya pada Taufan.

"TAUFAN, AWAS!!"

Dengan sigap Halilintar mendorong Taufan menjauh dari anak perempuan itu dan akibatnya tangan Halilintar lah yang mengenai goresan dari pisau anak perempuan tersebut.

"AKHH!!" Jerit Halilintar.

"HAZRAA!!" Ketiga teman Halilintar mendekat.Taufan membantu Halilintar untuk berdiri dan memapahnya.

Anak perempuan itu terdiam di tempatnya, ia memperhatikan lengan Halilintar yang terluka. Darah segar bercucuran di pergelangan tangan Halilintar karena luka gores nya yang cukup dalam dan panjang.

"Fan, Ice, lo berdua bawa Hazra menjauh dulu. Biar nih bocah, gue yang tanganin." Solar menatap tajam si anak perempuan itu.

"Tapi loー" Ucapan Ice terpotong ketika Solar melemparkan ransel nya pada Ice.

"Gue punya kotak P3K cadangan dalam ransel gue, obati lukanya Hazra, ntar gue nyusul." Kata Solar dengan yakin.

Ice diam seraya menatap solar sebentar, lalu ia mengangguk dan ikut membantu Taufan untuk memapah Halilintar. Mereka pergi menjauh dari Solar dan anak itu.

Kini hanya ada Solar dan si anak perempuan yang sedang beradu tatapan tajam.

"Woi dek, lo ngapain sih gangguin kami mulu?"

Bukannya menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Solar, si anak perempuan malah berjalan mendekati Solar. Tentu saja Solar kaget karena si anak perempuan malah menuju kearahnya. Dengan langkah perlahan, Solar mundur kebelakang sehingga punggung nya menabrak batang pohon.

"Gue tau gue ganteng, tapi jangan di deketin juga lah." Ucap Solar yang semakin panik.

Ia menutup matanya dan memikirkan cara untuk membuat setan ini pergi.

"Ah iya!" Solar membuka matanya dengan antusias karena ia tau cara agar setan di hadapan nya ini hilang.

"Gue bacain ayat kursi aja!" Batin Solar dan ia pun menyeringai.

"Eh dek, mundur gak lo atau gak lo bakal kepanasan gue bacain ayat kursi."

Setan anak perempuan itu tidak bergeming, ia terus maju dengan perlahan dan tanpa ekspresi. Namun, hal itu tidak cukup untuk membuat  Solar menjadi ketakutan.

"Ngeyel banget sih." Solar menekuk alisnya karena kesal dan ia pun mulai membacakan do'a tersebut.

"Allahulaー " Solar tiba-tiba terdiam.

"Ehh, lanjutan nya apa yak?" Solar kembali dibuat panik oleh otaknya yang tidak mau bekerjasama di keadaan yang mendesak, benar-benar merepotkan.

"Nih juga otak, berkontribusi dikit kek." Guman Solar dan ia kembali menatap anak perempuan tersebut dengan takut-takut, yang tinggal satu meter lagi di depan nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GENG ELVENTURE: Bloody Park [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang