Bab 5

19 4 1
                                    

Seluruh Army seketika berduka setelah mendengar berita Hoseok. Agensi dan hampir semua media meminta dukungan dan doa dari seluruh fans agar Hoseok bisa bangkit dari komanya dan sembuh seperti sediakala.

Hari demi hari berlalu, bulan pun telah berganti, Hoseok masih juga tidur dengan tenang. Sepertinya dia enggan untuk membuka mata. Tak ada lagi seulas senyuman di wajah Taehyung. Rasa bersalah yang terus bercokol di dalam dirinya membuat agensi harus mengantarkan Taehyung ke psikolog. Namun, keadaan tak berubah banyak. Dia tetap saja selalu merasa menjadi satu-satunya orang yang patut disalahkan atas peristiwa itu.

Enam member BTS yang lain sudah usai dengan wamil mereka, tapi Hoseok masih saja terlelap dalam komanya.

Untuk pertama kalinya BTS kembali tampil di atas panggung untuk mempromosikan comeback pertama mereka sehabis wamil, tanpa Hoseok. Army menantikan comeback mereka, tapi juga sedih akan ketidakhadiran Hoseok.

Hyei berlari secepatnya menuju ruang rias. Daniel menunggu di sana. Sudah hampir setahun dia ada di Seoul, tapi tak sekalipun dia pernah datang mengunjungi Hoseok. Dia hanya bisa meredam perasaannya juga rasa penasarannya untuk melihat keadaan pria itu. Dia ingin sekali kembali ke Pohang, tapi Daniel dan Wang Yue tak pernah sekalipun mengijinkannya untuk pergi.

Ruang rias masih sepi, Hyei menutup pintu dan berteriak, "Ya! Bukankah sudah kubilang aku tak akan pernah berada di dalam gedung yang sama dengan BTS, tapi sekarang kenapa kau memaksakan promosi girlgrupmu berbarengan dengan mereka? Kau sudah gila!"

Daniel tersenyum sembari menatap cermin dan merapikan rambutnya. "Kau cukup menghindari pertemuan dengan meraka, kan. Lagipula, fans sepertinya lupa siapa dirimu."

Hyei menendang kaki Daniel hingga membuat pria itu mengerang. Dia menoleh ke arah gadis itu, lalu menariknya hingga tubuh keduanya menempel dalam jarak yang setipis kertas tisue. Daniel menatap wajah cantik gadis itu dan benar-benar terkesima.

"Aku juga seorang pria, Hyei. Kenapa kau selalu biarkan dirimu terjebak dengan masa lalu?"

Hyei membeku di tempatnya, gerakan Daniel sangat tiba-tiba hingga membuatnya terkejut dan diam.

"Hyei, setahun sudah kita bekerjasama, kurasa kau sudah sadar kalau aku menyukaimu. Kau ...."

Ucapan Daniel terputus saat mendengar pintu ruangan terbuka. Daniel menoleh, tapi bogem mentah melayang menghantam wajahnya.

"Berani sekali kau!" hardik Taehyung yang tiba-tiba masuk ke ruangan itu.

Jimin yang mendengar keributan di dalam pun merangsek masuk. Dia bermaksud menyeret Taehyung karena salah masuk ruang make-up, malah membeku melihat Daniel yang tersungkur di lantai dan Hyei yang kebingungan berdiri di belakang Taehyung.

"Ini ada apa?" tanya Jimin.

Hyei seakan-akan baru tersadar dengan keadaan pun segera mendorong tubuh Taehyung. "Apa-apaan kau, kenapa kau memukulnya?"

"Maaf Hyei, dia telah berlaku kurang ajar padamu. Tadi dia berusaha menciummu!" ucap Taehyung.

"Memangnya kenapa kalau dia menciumku?" Hyei berjongkok guna membantu Daniel untuk berdiri. Dia menatap wajah Daniel sembari melanjutkan kata-katanya, "Kami sudah biasa melakukannya, berciuman, kami sudah melakukannya setiap hari, kami juga sudah tinggal bersama dan akan segera menikah."

Taehyung terhenyak kaget mendengar kata-kata itu. Dia pikir Hyei masih mencintai Hoseok dan semua member juga tahu kalau selama ini Hoseok hanya mencintai gadis itu.

"Kau ...." Suara Taehyung gemetar. "Bagaimana kau bisa setega itu bercinta dengan pria lain sementara Hoseok Hyung masih koma dan tak sadarkan diri."

"Apa pun keadaan Hoseok, bukan urusanku. Sebaiknya kalian pergi ke ruangan kalian dan jangan buat keributan di sini," jawab Hyei dengan nada sinis. Dia tak menoleh sedikitpun ketika bicara. Matanya hanya tertuju pada Daniel.

Pick Me, BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang