Eps. 8 - Chairman is Busy.

146 131 2
                                    

*'*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*'*

Marcel dinyatakan sembuh setelah cairan infusnya habis. Setelah Marcel ke rumah sakit untuk melepas infus, dia tak kembali ke gudang. Lagi-lagi Alina dibuat kesepian. Janji yang diberikan oleh Marcel seolah menghilang seperti diri Marcel.

Marcel memiliki alasan jika dirinya tidak ke gudang seperti biasa. Dia dibuat sibuk dengan persiapan acara wisuda nanti. Dirinya tidak sempat memberi kabar Alina jika dirinya sibuk.

Marcel terus disibukkan dengan persiapan acara. Barang-barang keperluan acara harus dipersiapkan. Banyaknya jumlah barang, Marcel dibuat kewalahan membeli dan mempersiapkan barang-barang.

“Jangan lupa membeli barang-barang yang sudah dicatat,” kata Elda mengingatkan.

“Tenang saja. Aku dan Lyron pasti membelinya,” jawab Marcel sembari melambaikan tangannya.

Marcel dan Lyron telah berangkat ke tempat pembelian barang-barang keperluan acara. Mereka berdua menaiki mobil milik Marcel. Banyaknya barang keperluan acara mengharuskan mereka untuk membawa mobil.

Sampainya di tempat penjualan barang, Marcel dan Lyron langsung turun. Singkatnya waktu memaksa keduanya bergegas membeli barang dengan segera. Ditambah lagi, mereka harus membeli barang sesuai apa yang dicatat.

Lebih dari dua puluh lima barang telah dibeli. Barang-barang telah dimasukkan ke dalam mobil. Luasnya mobil sedikit meringankan beban Marcel dan Lyron. Setelah semua siap, keduanya langsung kembali ke sekolah.

“Pindahkan. Aku akan mempersiapkan yang lainnya,” kata Marcel sembari meregangkan tubuhnya. “Jangan lupa mempersiapkan pakaian dan orang yang terlibat. Jika sudah selesai, laporkan kepada Dirga.”

“Baik, Bos!” balas Cael.

Marcel langsung melangkah meninggalkan Cael dan anak lain yang tengah memindahkan barang-barang. Dia langsung menuju ke kelas kosong bersama Lyron. Mereka berdua mengangkat meja yang tidak terpakai satu-persatu.

Lima belas meja telah dipindahkan ke lapangan. Meja diletakkan dengan rapih bersebelahan hingga membentuk sebuah panggung. Di bagian belakang telah terletak beberapa kursi panjang sebagai pijakan. Diatasnya telah terlapisi kain khusus berwarna hitam sebagai alasnya.

Marcel tidur terlentang bersama Lyron di atas panggung. Marcel bangkit dari tidurnya ketika dirinya teringat akan sesuatu.

“Aku ingin pergi ke suatu tempat. Jika ingin bertanya sesuatu, bertanyalah kepada Dirga,” kata Marcel sembari meregangkan otot-otot punggungnya. “Jangan cari aku seperti biasanya.”

"Maaf, Dunia Kita Berbeda."Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang