XI. Saya Antar

71 8 0
                                    

Shalina sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik, masih ada sisa setengah jam lagi untuk memasuki jam kerjanya. sebelum itu, ia akan mengembalikkan laptop ke ruangan kerja mas Romy.

tok tok tok

"Masukk" ucap Romy

"Permisi pak, ini saya mau ngembaliin laptop" kata Shalina

"Ohiya, tolong simpan di meja sana ya Lin. Di meja ini sudah penuh soalnya" kata Romy

"Ini saya taruh sini ya mas, Terima kasih ya mas udah pinjamkan laptopnya" ujar Shalina

"Iya sama-sama, tugas kamu sudah selesai semua?" tanya Romy

"Alhamdulillah sudah semua mas" kata Shalina

"Ya bagus kalau gitu, kamu harus pintar bagi waktu ya Lin" ucap Romy

"Siap Mas" kata Shalina "Kalau begitu saya izin pamit mau kerja ya mas, sekali lagi terima kasih" ucap Shalina

"Iya, sama-sama"

Shalina pun keluar meninggalkan ruangan Romy, ia pergi ke runagna karyawan untuk berganti pakaiannya dengan pakaian kerja.

Shalina mulai bekerja seperti biasa, namun siapa sangka hari ini menjelang jam 20.00 kafe lebih ramai dari biasanya, sehingga seharusnya Shalina sudah pulang kerumah malah harus menambah jam kerjanya lagi. Bahkan, Romy pun harus turun tangan untuk melayani para pelanggan disini.

Setelah jam 22.00, pengunjung sudah mulai berpulang. Shalina pun ikut pamit untuk pulang karena ini sudah terlalu malam. Shalina menghampiri Romy yang sedang duduk istirahat di lantai 1 karena habis membantu melayani pelanggan.

"Mas, ini pengunjung kafe kan sudah ga terlalu ramai seperti tadi. aku izin pulang ya" izin Shalina

"Oh iya,Naik motor Lin?" tanya Romy

"Iya mas, kan gadi saya kesini juga naik motor" kata Shalina

"Kamu pulang kearah mana emang?" tanya Romy lagi

"ke Jl.Suroto kunto 3 mas. Panti Sinar Harapan" ucap Shalina

"Panti Sinar Harapan? kamu tinggal di panti Lin?" tanyanya lagi

"Iya mas"

"Bukannya kamu adiknya si Pasha bule itu?" tanyanya lagi

"Ya adiknya, bukan adik kandung tapi. Mas Pasha anak yang punya panti itu, kalau aku salah satu anak panti disana" ucap Shalina

Romy terkejut atas fakta yang ia baru ketahui itu

"Oh gitu ya, sorry ya Lin. Saya jadi nanya privasi kamu gini" kata Romy

"Gapapa mas, yauda saya pamit pulang ya" kata Shalina

"Kamu bareng sama saya aja Lin, naik mobil. Saya searah kesana kok, nanti motor kamu titipin disini aja aman pasti" kata Romy

"Gausah mas beneran gapapa kok, saya naik motor aja" ucap Shalina sungguh

"Yauda kalau gitu, tunggu bentar Lin" kata Romy

Romy pun menaiki tangga menuju ruangannya untuk membereskan barang-barangnya dan membawa jaket serta helm cadangannya kebawah. Shalina pun bergegas keluar menuju area parkir sambil menunggu Romy. Tak lama dari itu, Romy datang menghampirinya

"Ayo Lin" ucap Romy

"Hah? kan tadi saya udah bilang, saya mau naik motor saya aja mas" kata Shalina

"Ya memang naik motor kamu, tapi saya yang bawanya" ujar Shalina

"Terus mobil mas gimana?

"Biarin aja parkir disini, aman kok disini" kata Romy "Udah siniin kuncinya, saya gak tenang kamu pulang sendiri ke arah sana. Soalnya jalannya sepi banget kalo udh diatas jam 10an gini"

SHALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang