Part 18 [Definite Truth]

3.9K 265 4
                                    

Happy Reading, sorry for typo.



Aku menatap postingan video yang viral sejak pagi hari, akun media sosialku kembali ramai setelah sekian lama mulai meredup. Kali ini aku di sambut kritikan oleh orang asing yang selalu merasa benar, jika sudah menyangkut kejadian viral.

Aku mengalihkan pandangan dari ponsel, menatap Sakha yang juga sedang melihat berita yang sama di ipad nya.

"Susah ya jadi orang kaya," gumam Sakha menatap geli judul berita yang nyeleneh.

"Lebih susah lagi kalau jadi orang miskin," balasku tak mau kalah, kali ini Sakha langsung tertawa.

"Lagian, ada aja orang aneh yang undang orang gila ke acara podcast nya."

Geli-geli kesal mendengarnya ucapan Sakha yang sepenuhnya benar, dunia ini semakin gila.

Semua ini masih tentang Miranti, baru saja tadi pagi kami membicarakan tempat mana yang cocok untuk di tinggali wanita itu. Siangnya kami baru melihat video podcast yang tengah di perbincangkan seluruh Indonesia, cuplikan video podcast itu sudah di repost ke semua media sosial.

Di video itu menayangkan Miranti yang tengah di wawancara salah satu youtuber terkenal tapi aku tak tahu siapa namanya, Miranti menceritakan hal yang sangat tidak masuk akal. Tapi video itu tidak menceritakan tentang kejadian semalam, itu artinya rekaman itu sudah di lakukan sebelum kejadian semalam.

Isi videonya tidak lebih seperti sampah menurutku, Miranti yang menceritakan kronologis kelahiranku. Dan aku baru tahu, jika aku lahir di luar pernikahan yang tidak jelas ayah biologisnya. Miranti yang menceritakan kehidupan masa lalunya yang susah, sampai mencoba barang haram. Miranti yang menyesal karena telah membuangku, mencari-cari keberadaanku untuk di rawat— soal itu aku tahu pasti bahwa itu bohongan, karena aku tak pernah pindah dari panti asuhan tempat dia buangku.

Lalu yang paling membuatku jengkel, Miranti yang mengadu bahwa dia di campakan oleh anak kandungnya sendiri, dia bilang jika dia di buang oleh anaknya dan tidak di perhatikan. Aku yang lupa daratan, aku yang tidak tahu diri dan masih banyak lagi omong kosong yang dia katakan.

She is totally crazy.

Aku membaca komentar untuk melihat reaksi warganet, mayoritas mencelaku yang mempermalukan keluarga Pramadana, lalu sisanya mencemooh Miranti yang mengatakan omong kosong dan youtuber yang bisa-bisanya mengundang orang tak jelas.

"Sekarang apa?" aku menatap Sakha yang tampak biasa saja, tak terpengaruh dengan berita yang melibatkan keluarganya.

Jika saja ada acara keluarga besar Pramadana, bisa di pastikan jika aku akan habis oleh mereka. Karena tidak semua keluarga Pramadana, memiliki sifat seperti keluarga suamiku.

"Sebenernya, bukan urusan kami untuk turun tangan ke media sosial," kami yang Sakha maksud adalah petinggi Prama Group

"Selama Prama group masih di garis aman, biarkan ajalah."

Flawless WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang