3-Morning

185 19 3
                                    


☆EACH OTHER☆

<><><>

Pagi ini, jalanan sangat ramai, banyak orang berlalu-lalang, dimulai dari para pekerja, siswa siswi, bahkan sampai para pengangguran

"Ugh..sesak sekali" keluh seorang lelaki yang memiliki paras yang cantik

Sedari tadi Seonghwa dihimpit oleh orang-orang di kereta, bahkan banyak yang menginjak sepatunya

"Sebentar lagi kamu akan keluar dari neraka ini Seonghwa" setelah ia mengatakan itu, pintu kereta pun terbuka dan ia langsung keluar

Seonghwa pun melihat jam tangannya, pukul 07.55, Seonghwa langsung berlari melewati manusia manusia yang menghalanginya

"Sial, 5 menit lagi" Seonghwa berlari dengan cepat, dan bahkan ia hampir terjatuh

<><><>

"Aku telat 15 menit" Seonghwa langsung mendudukkan dirinya di kursi miliknya

Seonghwa pun langsung menyalakan komputernya dan langsung mengerjakan tugas kantornya

Baru saja beberapa menit Seonghwa mengerjakan tugasnya, tiba-tiba ada seseorang yang datang

"Saya melihat ada orang yang telat diantara kalian" ucap lelaki tersebut sembari menyandarkan bahunya di dinding

Sunyi, semua orang terdiam, mereka semua menundukkan kepala mereka dan sesekali melirik kearah Seonghwa

"Tidak ada yang mau mengaku?" Lelaki itu mengucapkan sambil melihat lurus kearah Seonghwa

Seonghwa yang merasa dirinya menjadi pusat perhatian membuat dirinya tidak nyaman, "menyebalkan"

Seonghwa pun mengangkat tangannya, "s..saya orang yang terlambat pak"

Hongjoong yang melihat itu langsung membuat gestur untuk mempersilahkan yang lain untuk kembali bekerja

"Dan untuk Park Seonghwa, datang ke ruangan saya setelah kamu menyelesaikan pekerjaanmu" Hongjoong langsung berjalan meninggalkan ruangan tersebut

Suara orang mengetik kembali terdengar, Seonghwa mengetik dengan cepat agar ia bisa menyelesaikan tugasnya dengan cepat

<><><>

Seonghwa sedang berdiam diri di depan ruangan Hongjoong, ia sedang malas berbicara, dan ia juga pasti harus mengontrol ekspresi wajahnya

Semenjak ibunya meninggal, ekspresi Seonghwa menjadi dingin dan sangat susah untuk tersenyum, sekali tersenyum juga itu adalah senyum paksaan

Akhirnya Seonghwa pun mengetuk pintu ruangan tersebut, setelah mendengar suara dari dalam, Seonghwa langsung masuk

Seonghwa masuk dan langsung berhenti didepan pintu setelah menutupnya

Seonghwa pun melihat kearah Hongjoong, ia melihat Hongjoong memberi gestur untuk mendekat

Seonghwa memberi berkas yang sudah ia kerjakan sebelumnya

"Maaf kan say-"

"Saya lihat kinerja kamu bagus" ucap Hongjoong sambil mengecek berkas yang sudah Seonghwa kerjakan

Seonghwa yang mendengar itu otomatis langsung mendongakkan kepalanya "a..apa?"

"Saya lihat kinerja kamu bagus, kamu tahu kan jika sekretaris saya baru saja mengundurkan diri?" Jelas Hongjoong dan sesekali merapihkan berkas berkas yang sudah selesai ia kerjakan

Seonghwa yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya

"Jadi bapak ingin-"

"Karna kinerjamu bagus, saya akan masukan kamu kedalam daftar salah satu calon untuk menjadi sekretaris saya" seonghwa hanya bisa terdiam

"Kau tahu tugas tugas sekretaris kan, Park Seonghwa?" Tanya Hongjoong, ia sengaja menanyakan itu, ia ingin tahu, apakah Seonghwa tahu tugas sebagai sekretaris

"Tentu pak" Seonghwa masih bingung, dirinya sedang tidak mood ditambah dengan apa yang dikatakan oleh bossnya

"Sebutkan" perintah Hongjoong

Seonghwa tersentak saat mendengar perintah Hongjoong, ia pun menarik nafasnya

"Mengatur dan mencatat hasil rapat, melakukan pencatatan administrasi, komunikasi ke berbagai pihak, mengorganisir dan menyampaikan pesan, euhh..."

Hongjoong menaikkan satu alisnya, "hanya itu?" Tanya Hongjoong

"Euh..memastikan perlengkapan persediaan..... kantor?" Jawab Seonghwa dengan ragu

"Melakukan supervisi kepada karyawan, dan memastikan persyaratan hukum" lengkap Hongjoong, bagaimanapun juga dirinya lumayan terpukau oleh jawaban Seonghwa

"Saya akan memberi kamu nomor mantan sekretaris sebelumnya untuk memberi arahan yang lebih rinci" ucap Hongjoong sembari membenarkan kacamatanya

"Baik pak" Seonghwa sedikit membenarkan kemejanya

"Baiklah kamu boleh keluar" perintah Hongjoong dan memberi gestur untuk Seonghwa

Seonghwa pun berjalan menuju pintu, dan sebelum ia keluar dari ruangan tersebut, "Jangan sampai telat lagi" tegas Hongjoong

<><><>

Seonghwa sedang memakan nasi gorengnya di depan minimarket, sebelumnya ia membeli minuman, lumayan banyak karyawan karyawan yang memilih untuk makan siang disini, dan banyak juga yang menyapanya dari tadi, termasuk Wooyoung

"Apa kakak dihukum oleh pak Hongjoong?" Tanya Wooyoung penasaran

Seonghwa menggelengkan kepalanya, mulutnya penuh oleh makanan

"Terus, kenapa kakak disuruh ke ruangan dia?" Wooyoung memiringkan kepalanya

"Ah, tadi dia memasukkanku kedalam daftar calon sekretaris baru untuk dirinya" Seonghwa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi

"untuk mu" Seonghwa menyodorkan sekotak susu untuk Wooyoung

"Ah terimakasih!"

"Oh ya, apakah kakak serius tidak mempunyai pacar?" Seonghwa yang mendengar itu hampir saja tersedak minumannya

"Ah! Maafkan aku" baru saja Wooyoung ingin menghampiri Seonghwa

"Mana mungkin aku mempunyai pacar" jelas Seonghwa

"Yaa dari muka dan sifat kakak sih, bisa saja kakak mempunyai pacar, apalagi soal tubuh kakak" goda Wooyoung, yang langsung meninggalkan Seonghwa di minimarket tersebut

"JUNG WOOYOUNG!"

<><><>

°1 Mei 2024°












EACH OTHER 〔JOONGHWA〕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang