Eps. 9 - Loss of Identity.

145 130 4
                                    

*'*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*'*

Pada akhirnya, apa yang diperbuat di masa lalu telah terbalaskan di masa depan. Namun, kali ini Marcel tidak bisa kembali pada dirinya sendiri. Apa yang hilang pada satu orang ikut hilang pada satu orang lain. Dirga, Lyron, Elda, dan Cael tidak percaya akan perubahan pada Marcel.

Marcel tidak menyadari perubahan pada dirinya sendiri. Dia seperti melakukan apa yang dirinya larang pada Cael untuk tidak mendekati gadis. Larangan yang diberikan pada Cael telah berbalik padanya. Seolah Marcel menjilat ludahnya sendiri.

Beberapa hari setelah Marcel memperkenalkan Alina pada temennya, dia seketika dilarang pergi dari ruangan OSIS selama ia di sekolah. Pengamanan bertambah semakin ketat oleh Dirga. Marcel kebingungan dengan apa yang dilakukan teman-temannya pada dirinya.

Akan tetapi, Marcel sangat mengetahui jika dirinya tengah menjadi tahanan teman-temannya.

“Ingin makan apa, Tuan Muda?” tanya Dirga sopan.

“Ingin makan kau,” jawab Marcel sarkas.

“Mohon maaf, Tuan, daging saya bukan daging sapi,” balas Dirga seraya tersenyum.

“Aku tidak peduli.” Marcel mengalihkan pandangannya ke arah lain. “Biarkan aku keluar dari sini,” mohon Marcel.

“Mohon maaf, Tuan, sayangnya tidak bisa,” jawab Dirga.

“Aku tidak peduli,” balas Marcel. Marcel tiba-tiba bangkit dari duduknya dan berjalan pagi meninggalkan Dirga. “Aku harus mempersiapkan acara, tidak ada waktu untuk berbicara padamu.”

“Aku bersamamu ...,” ujar Dirga sembari berjalan mengikuti Marcel.

Marcel kembali mengerjakan tugasnya sebagai ketua OSIS sembari diikuti oleh Dirga. Dirga terus mengikuti kemana pun Marcel pergi. Walau ke toilet, Dirga mengikutinya namun tetap menunggu di depan pintu.

Marcel benar-benar tidak diberi waktu untuk bertemu Alina. Dia merasa tidak enak dengan Alina. Padahal sebelumnya, Marcel ingin selalu bertemu dengan Alina setiap hari. Tapi, keadaan tidak memungkinkan keduanya bertemu.

*'*

Tugas terakhir telah selesai. Marcel telah bebas pada akhirnya dari penjagaan Dirga. Ia langsung berlari menuju ke gudang. Sesekali Marcel juga menoleh ke sana-kemari memperhatikan sekitarnya. Tak akan Marcel biarkan seseorang mengikutinya.

Langkah Marcel terhenti ketika dirinya ingin masuk ke dalam gudang. Pintu gudang perlahan dibuka olehnya dan ia perlahan masuk ke dalam. Kepalanya menoleh ke seluruh sudut gudang.

“Alina?” panggil Marcel.

Alina tiba-tiba datang tepat di depan Marcel. “Iya?” jawab Alina.

“Apakah kamu memberiku persetujuan untuk–”

"Maaf, Dunia Kita Berbeda."Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang