Eps. 10 - First Date.

147 126 0
                                    

*'*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*'*

Acara sekolah harus segera dipersiapkan. Marcel dibuat sedikit lelah dengan persiapan itu, namun Marcel telah terbiasa. Dengan adanya Alina yang terus berada di dekatnya, Marcel mempersiapkan apa yang seharusnya ia siapkan dengan semangat. Keberadaan Alina yang tersembunyi membuat Marcel bersemangat tanpa henti.

Acara sekolah yang harus dipersiapkan Marcel adalah acara untuk wisuda siswa-siswi tahun terakhir. Acara itu adalah acara kedua untuk Marcel dan acara pertama untuk Alina. Semangatnya Marcel telah membuat acara sekolah semakin meriah.

Satu-persatu barang untuk mendirikan sebuah tempat penjualan barang telah dipersiapkan. Sebelum semakin sibuk, Marcel menuju ke gudang dengan alasan dirinya mencari suatu benda yang ia perlukan. Padahal, pria itu ingin menemui gadis cantiknya, Alina.

“Alina,” panggil Marcel.

Tubuh Alina telah terlihat, Marcel langsung tersenyum memandang tubuh cantik itu. Ia perlahan mendekati Alina dengan senyum yang tiada henti.

“Iya?” tanya Alina.

“Kamu sebaiknya duduk di kursi yang aku persiapkan nanti. Aku takut kamu lelah karena terus mengikuti aku,” jawab Marcel. “Aku akan semakin sibuk sekarang.”

“Aku tidak lelah selama aku terus membawa benda itu, Sel,” balas Alina seraya tersenyum. “Apakah aku diberi persetujuan untuk membantumu?” Ia bertanya penuh harapan.

“Jangan, Alina. Aku takut jika teman-temanku mengetahui jika kita semakin dekat seperti ini. Mereka tidak akan segan-segan untuk meremehkanmu lagi,” jawab Marcel.

“Tidak masalah,” balas Alina.

“Kamu yakin?” tanya Marcel memastikan.

Alina menganggukkan kepalanya setuju.

“Baiklah, ayo!” ajak Marcel. Tangannya meraih tangan Alina dan menggandengnya.

Marcel dan Alina telah kembali ke tempat penjualan utama milik OSIS. Sesuai kesepakatan, Alina membantu untuk merapikan barang-barang penjualan milik OSIS. Sementara itu, Marcel memindahkan barang-barang penjualan dari ruangan OSIS ke tempat penjualan utama.

Setelah itu, Marcel mengajak Alina untuk menuju ke panggung acara. Mereka hanya memeriksa kesediaan kostum dan perhiasan lainnya. Telah terlihat beberapa orang yang mengisi acara utama tengah berlatih.

“Halo, Sel, apa kabar?” tanya gadis yang tiba-tiba datang menghampiri Marcel.

Alina telah menghilangkan tubuhnya dan haw keberadaannya.

"Maaf, Dunia Kita Berbeda."Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang