14

539 48 1
                                    

Pagi ini asher keluar dari kamar dengan muka sembabnya bahkan diruang makan seluruh keluarga menatap dia dengan aneh.

" Adek gapapa?" Ucap Ryan

" Abang kalau ada masalah cerita sini ." Seluruh atensi mereka teralihkan semua ke zila

Asher yang biasanya selalu membalas ucapan zila kini hanya diam seribu bahasa. Apa yang sebenarnya dia sembunyikan?

" Bertahanlah dek! Maaf cara menjagaku selama ini salah terhadap mu." Ucap batin seseorang

" Apa yang terjadi?! " Darren yang sedari tadi melihat kelakuan mereka tidak tahan untuk menanyakan keadaan sekitar.

" Saya gapapa terimakasih atas perhatiannya."

Asher segera bangkit dari kursi dan membawa tas nya untuk berangkat kesekolah.

" Saya pamit duluan." Mereka yang melihatnya memandangi Asher dengan tatapan yang berbeda.

Seharusnya saat ini asher sudah berada disekolah namun dirinya tidak sengaja menabrak seorang bocah SMP dijalan mau tidak mau dia terpaksa membawa ke rumah sakit dan izin dari sekolah.

" Makasih banyak kak." Senyuman bocah itu mampu meluluhkan hati dia yang sekarang ini membeku

" Maaf udah membuat kamu terluka." Sambil mengelus kepala bocah SMP

" nama aku Rafael kalau kakak siapa?"

" Nama abang Asher." Sambil melihat senyuman Rafael Asher menyadari banyaknya sisa luka lama dan lebam di daerah tangan serta lehernya

" Abang kelas 2 SMA abang bisa dibilang pintar dan jago berkelahi selain itu keluarga abang gak bisa dibilang harmonis mungkin karena abang anak yang gak diinginkan jadi abang sering disiksa beruntung nya Abang jago bela diri dan cari duit sendiri." asher tanpa sungkan menceritakan kehidupannya kepada rafael

Rafael yang mendengar tersebut menatap cengong asher yang tanpa berpikir panjang menceritakan kehidupannya.

" Abang gapapa kan?" Rafael tanpa sadar meletakkan tangannya di pipi asher.

Dengan lembut asher memegang tangan Rafael yang ada di pipinya.

" setiap Abang ingin menyerah selalu aja ada jiwa yang memberontak untuk tetap bertahan walaupun abang tau gak ada kebahagiaan yang abang dapatkan tapi, setidaknya abang pernah menjadi seseorang yang berharga dimata orang lain walaupun bukan keluarga abang sendiri."

" Kamu mau ikut tinggal bareng abang?"

Rafael yang mendengar kalimat itu menahan tangisannya asher bisa melihat dari mata Rafael kalau sebenarnya dia pernah untuk menyerah di dunia ini.

" kamu tenang aja urusan mereka biar abang yang urus kamu hanya diam duduk manis abang janji!"

Asher memeluk Rafael yang saat ini sudah menumpahkan seluruh air mata dia di bahu Asher dengan sabar Asher mengelus punggung Rafael yang bergetar hebat.

Asher memeluk Rafael yang saat ini sudah menumpahkan seluruh air mata dia di bahu Asher dengan sabar Asher mengelus punggung Rafael yang bergetar hebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Asher Altazfar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang