Bagian 1 : Potongan Kisahmu

141 25 0
                                    

| Bagian 1 |

Picture : Bhumi Baya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Picture : Bhumi Baya

•••

"Askar? Salam kenal ya, Askar!"

Senyuman Bhumi Baya kala fanmeet pertamanya waktu itu masih teringat jelas di ingatan Askar. Bhumi Baya masih anak polos berusia 19 tahun yang mendadak terkenal setelah debut pertamanya di Black Drop Entertaiment, sebuah agensi besar yang selalu ditunggu-tunggu penggemarnya karena butuh 4 tahun sekali untuk meluncurkan idola-idola barunya.

Kedatangan Askar tak disengaja, ia tak pernah berniat hadir di fan meeting tersebut jika unit kegiatan mahasiswanya tidak butuh bahan untuk isi majalah mereka minggu ini. Berbekal tiket yang didapat lewat seniornya melalui orang dalam Black Drop, Askar pun akhirnya berhadap-hadapan dengan penyanyi bersuara emas itu. Menganggap hari ini jadi hadiah healing terbesar baginya, karena kualitas penyanyi asuhan BDE itu rupa-rupanya jauh melampaui ekspektasi Askar sendiri.

"Kamu penyanyi yang keren, Bhumi Baya. Kamu pasti bakal bersinar lebih terang sebentar lagi. Aku akan dukung kamu terus, ikutin setiap perjalanan karir kamu mulai hari ini. Makasih ya untuk lagu-lagu yang kamu nyanyikan tadi, aku harap kamu nggak pernah berhenti bernyanyi."

Askar sadar bahwa Bhumi Baya mungkin mulai mengingat namanya sejak hari itu. Selalu gembira ketika melihat sosok sang penggemar di tengah lautan manusia, berdiri di antara para penggemar lain yang juga Bhumi Baya ingat namanya. Orang-orang pertamanya, kata Bhumi Baya sebagai rahasia di antara mereka ketika Askar memujinya atas kemampuan Bhumi Baya mengingat satu persatu rekan-rekan penggemar yang sejak awal berdiri bersamanya.

"Mulai berat ya? Jadwal mu makin padat, Bhumi Baya. Aku juga nggak sempat ikutin kamu kemana-mana terus sekarang."

"Ini rahasia lagi." bisik Bhumi Baya di tengah fan meeting yang entah sudah keberapa Askar datangi demi sang idola. "Kadang aku fikir pelan-pelan aku mulai berubah jadi kayak monster."

Askar mendorong amplop surat yang selalu ia serahkan kepada sang idola tiap kali mereka bertemu. Bhumi Baya menerimanya dengan antusias. "Aku selalu penasaran sama isinya. Hal-hal semacam ini yang selalu bikin aku tetap waras."

Askar merapikan letak kaca-matanya dan tersenyum kecil ketika melihat antusias sang idola hanya karena selembar kertas. "Sejauh apapun kamu melangkah nanti, selalu ingat untuk terus jadi manusia ya, Bhumi Baya?"

"Kamu mau ngomong apa lagi?" cibir Bhumi Baya, berpura-pura tidak tertarik dengan ucapan pria tinggi itu.

"Kamu harus tetap hidup. Supaya mereka-mereka yang menjadikan kamu alasan buat hidup, juga bertahan."

LONSDALEITE [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang