"Nek wajah ayah sepelti apa?"
"Nala ingin lihat,"
"Pasti ayah tampan?"
"Nek kapan ayah jemput Nala?"
"Nala ingin ketemu ayah,"
"Nala kangen hihi, "
Tanya seorang anak kecil dengan bertubi-tubi tanpa di hiraukan sang nenek yang tertidur.
"Nek mau min__, "
Anak kecil itu terdiam dan menatap sang nenek yang tertidur ia menatap sang nenek dengan raut wajah yang kesal.
"jadi sedali tadi nenek tida mendengalkan nala," lirihnya dengan suara yang cadel, ia merenggut kesal setelah itu ia mengguncangan tubuh neneknya dan menatap wajah sang nenek yang terlihat....! Tunggu
"Muka nenek pucat, " ujarnya sedikit berteriak, setelah tersadar ia reflek membungkam mulutnya dengan tangan mungilnya itu.
"Nenek sakit?,"tanyanya yang tentu saja tak mendapatkan respon, kesal tak mendapatkan respon ia mengguncangkan tubuh nenek nya sedikit keras.
"Nenek ayo bangun, disini dingin ayo masuk nek,"
racau anak itu sembari mengguncangkan tubuh nenek nya itu namun nihil, tak ada pergerakan dari sang nenek, ia cemberut merasa dihiraukan sang nenek.
"Ishhh nenek ayo bangun," ujar anak itu dengan mulut cemberut nya.
"nenek jahat ga jawab nala," mata anak itu sudah berkaca-kaca siap untuk menumpahkan air yang sedari tadi membendung di matanya.
"hiks nenek ayoo jawab hiks?,"
"Ayo kita hiks kedalam nek,"
"Disini dingin nek, "
tangisan anak itupun pecah ia tak mengerti, nenek nya kenapa? Kenapa sedari tadi tak mau menjawabnya, apa kah neneknya itu marah pikir anak itu.
"NENEK AYO BANGUN NENEK,"
teriaknya sedikit kencang membuat beberapa warga yang berlalu lalang menghampiri dirinya, mereka heran melihat seorang anak kecil yang sedang menangis dan seorang nenek nenek yang tertidur atau....!
"Ada apa nara? kenapa menangis," tanya seseorang yang kebetulan mengenal nara.
"Hiks tan-te hiks, " nara terlihat sesegukan yang membuat napasnya tak teratur.
"syutt tenang ya nara," ujarnya sembari mengelus punggung sempit nara.
"tante nenek hiks nenek tida mau menjawab nala sedali tadi hiks, "
setelah nara mengatakan hal itu terlihat ibu-ibu bertubuh gemuk menghampiri sang nenek dan memegangi lengan sang nenek, seperti memeriksa sesuatu namun nara tak tau ia tak mengerti.
"Bagaimana, " tanya seorang perempuan yang sedari tadi memeluk nara, namun apa? nara hanya melihat sebuah gelengan kepala yang membuat perempuan yang memeluk nya itu terdiam! berbeda dengan nara yang hanya menatap mereka heran! Ia tak mengerti
Inalilahi
Gimana,suka?
jangan lupa voment😉🌷🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
Kebahagiaan?
Teen FictionANARA PUTRI DEANDRA putri dari sepasang kekasih yaitu dea dan andra 'DEANDRA' gabungan dari nama mereka berdua! Anara bisa di sebut putri kesayangan mereka kebahagiaan mereka, terbukti dari cara menyambut bayi kecil mereka apalagi andra yang notaben...