9. I'm nosebleeds?

265 25 0
                                    

Hari yang cerah dan udara yang hangat sangat mendukung para siswa untuk belajar dengan fokus. Semua menikmati dan mengikuti pelajaran dengan riang gembira. Namun, tidak dengan [Name]. Harinya sungguh buruk, jika dilihat ia sepertinya sedang sakit. Pandangan Halilintar tetap ada pada [Name].

Terlihat [Name] menelungkupkan kepala dan memegangnya agar dapat menghilangkan rasa sakit. Namun tetap saja, kepalanya sangat sakit. D̶a̶r̶a̶h̶ mulai keluar dari hidung [Name], ia langsung berlari ke wastafel tanpa izin dari guru.

Sesampainya di wastafel ia membersihkan hidungnya yang mengalir darah tersebut "aku mimisan? "

Setelah dibersihkan dan menunggu beberapa menit, ia kembali ke kelas namun jaraknya agak jauh sedangkan kondisinya sudah sangat memburuk. [Name] kehilangan keseimbangan dan hampir saja jatuh, Halilintar sudah menangkap nya.

"Kalau kamu sakit ya bilang!"Halilintar

"Ugh.. Gue cuma pusing" [Name]

"Lu habis Nosebleeds, kan? "Tanya Halilintar kemudian membawa [Name] pergi ke UKS untuk beristirahat disana. Halilintar menyuruh [Name] untuk istirahat, sedangkan ia kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran dan melapor kalau [Name] sedang berada di rumah sakit.

Jam istirahat pertama...

Halilintar pergi mengunjungi UKS dan melihat [Name] masih terbaring disana. Halilintar duduk di kursi samping [Name] sambil menunggu ia siuman dari pingsannya. Ia mengusap kening [Name] dan merasakan suhu panas yang tinggi. " Sebenernya lu habis ngapain sih? "

Gumam Halilintar dapat didengar oleh [Name] yang kemudian membuka mata Perlahan-lahan ia sadar dari pingsannya "Lin? Ugh... "

[Name] yang tadinya berbaring, sekarang duduk dan masih memegang kepalanya. Halilintar mau bertanya kepada nya kenapa [Name] bisa sakit. Padahal kemarin ia sehat-sehat. [Name] hanya diam dan tak mampu berbicara. Kemudian dokter tiba mengecek ulang kondisinya, dokter berkata bahwa sakit nya disebabkan benturan yang sangat kuat. Dokter pun pergi meninggalkan mereka berdua.

Halilintar terkejut dan bertanya kepada [Name] siapa yang berani memperlakukan dirinya sampai sakit. [Name] kemudian tersenyum "kamu gak perlu khawatir"

Halilintar menatap tajam [Name] dan menyuruhnya untuk berkata jujur [Name] pun berkata bahwa dia telah berkelahi dengan beberapa orang dan ia memenangkan perkelahian namun kepalanya terbentur dengan keras.

Halilintar memeluk [Name] dengan erat "Harusnya lu gak usah beginian, gue suka lu yang dulu. [Name]"

"Perubahan pasti ada, Lin" [Name]

[Name] kemudian memegang perutnya, Halilintar mengira [Name] sakit. Namun setelah ditanya, Apa jawabnya? Aku Lapar 🗿.
Sudah 2 hari ia tidak makan karena uangnya tinggal sedikit setelah tasnya dibawa pergi oleh preman di beberapa hari yang lalu.
Halilintar menatap sangat tajam kepada [Name], tatapannya sangat mengintimidasi sehingga membuat [Name] agak takut. "MATAMU, LIN! "

Maaf, Halilintar meminta maaf dan mengajak [Name] pergi ke kantin setelah kondisinya baikkan.

Halilintar X Reader [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang