[TYPO DISETIAP CHAP!, GXG! BAD WORDS!]
Masuk kedunia lain karna satu hal ceroboh yang mengakibatkannya harus bertahan hidup didunia gila ini!.
Sudah dihadapkan cobaan hidup, malah muncul cobaan dari para tokoh yang mencintai nya bahkan hingga tingka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
×
(name) memperhatikan yui yang tengah mendatangi tempat hyungseok sebuah memberi dompet.
'sudah masuk arc paprika, toh..' pikir (name).
"....?" Gadis itu mendongak kearah Jay yang tengah menyodorkan susu vanilla padanya.
Senyuman lebar terbit dibibir (name), ia segera menerima itu. "Makasih jay!" Jay hanya mengangguk sebari mengpatpat rambut (name).
"(name)!, Sehabis sekolah ingin menemani ku?" Ajak mijin seperti biasa senyuman ramahnya itu.
"oh mijin?, Boleh kok." (name) hanya mengangguk saja, ia melirik haneul bersama temannya itu entah kenapa ia jadi kasian mengingat itu.
"Kalau begitu kita pulang bareng ya!" Ujar mijin, sedangkan zin yang dibelakang nya hanya berdecak.
"Mijin bukan kah kita hanya pergi berdua tadinya?, Kenapa malah mengajak bocah albino itu sih.." protes Zin tak terima kencan nya hancur?.
"Loh?, Memang kenapa? Lagi pula (name) juga ingin ikut kan?" ucap mijin, membuat (name) tersenyum mengejek Zin yang tak terutik.
'tcih..'
×
melihat Mijin melambaikan tangan nya (name) segera menghampiri mereka berdua.
"(name) kamu jadi lebih cantik ya, jika memakai pakaian casual!" Membuat (name) sedikit tersipu, aduh jangan gitu dong sayang jadi maloe.
"Biasa saja Mijin, kau lebih cantik malahan.." ucap (name).
"Mijin memang cantik memakai apapun tahu." Celutuk Zin langsung mendapatkan cubitan dari Mijin.
"Siapa yang bilang Mijin gak cantik hah?, Mijin kan ayangku tentu saja cantik!" Ucap (name) sebari memeluk lengan Mijin membuat Zin melotot.
"Hey!, Bocah albino lepaskan Mijin-ku!" Ucap Zin berusaha melepaskan tautan itu.
(name) menjulurkan lidahnya, sebari mengeratkan pelukan nya. "Gak, gak mau wle!" Sedangkan Mijin yang melihat itu hanya menghela nafas.
"Sudah, yuk kita lihat-lihat.." Mijin berusaha mengalihkan pembicaraan itu.
Setelah lama berkeliling (name) hanya membeli sebuah boneka babi, entah kenapa ia jadi teringat pada DG jadi (name) membelinya.
(Name) memfotokan boneka itu untuk bahan menjahili DG.
Saat kami bertiga tengah asik mengobrol dan bercanda, lagipula entah kenapa disini jadi lebih kalem dan mengawasi sekitar memastikan kedua gadis ini tetap aman.