HAPPY READING
****
Di dalam kelas XII IPA 1 keempat orang perempuan cantik sedang asik mengobrol,mungkin mereka membicarakan hal random ataupun bercerita tentang kehidupannya, keempat sahabat ini yang memang sudah akrab dari SMP mereka selalu bersama bahkan disaat salah satu dari mereka ada yang sedang kesulitan.
"Rin, emang bener Lo lagi Deket sama Devan?". Tanya Alin.
"What! Lo lagi pdkt-an sama Devan Rin?". Heboh Rara.
"Nggak, Lo kata siapa?".
"Soalnya pas kemarin gue sempet liat Lo di gerombolan temen'nya Devan, terus gua denger katanya Devan lagi pdkt-an sama Lo". Jelas Alin panjang lebar.
"Wahhh bisa gawat nih, Karin udah mulai ada yang deketin, sama anggota veronix lagi". Rara heboh sendiri dengan kabar kedekatan Karin dan Devan.
"Kok Lo gak bilang-bilang sih lagi di deketin sama Devan". Agatha mulai ikut kepo dengan dirinya.
"Ihhh kalian tuh apaan sih, gue gak ada apa-apa sama Devan". Jelas Karin.
"Terus kok Lo bisa dianterin dia, jangan-jangan Lo sembunyiin sesuatu dari kita ya". Curiga Rara.
"Apaan sih Ra, gue gak ada sembunyiin apa-apa dari kalian". Jawabnya.
"Jadi kemarin tuh gue lagi nunggu taksi tapi gak ada yang lewat kebetulan si Devan lewat daerah situ, terus gue ditawarin nebeng deh sama dia". Jelas Karin.
Mereka semua ber oh ria setelah mendengarkan penjelasan dari Karin, Memang membuat mereka agak sedikit shock karena tidak pernah ada satu pun anggota veronix yang mendekati salah satu dari mereka, kecuali Agatha dengan laskar yang merahasiakan kedekatannya dari kedua teman mereka.
Bel sudah berbunyi pertanda semua murid akan memulai jam pelajaran pertama. Kelas XII IPA 1 akan segera mengikuti pelajaran olahraga di lapangan, semua murid kelas tersebut sudah ramai berkumpul sejak tadi, dan materi akan segara di mulai karena pak Hendra sudah melangkah menuju lapangan.
"Pagi anak-anak, bagaimana kabarnya hari ini?". Sapa pak Hendra yang baru saja sampai.
"Pagi pak, hari ini baik". Jawab para murid.
"Baik, kita akan memulai materi hari ini dengan melakukan latihan basket, untuk hari ini kita akan belajar bagaimana cara memasukan bola ke dalam ring dengan benar, bagaimana semuanya apakah sudah siap??". Ucap pak Hendra yang agak mengeraskan suaranya agar terdengar sampai belakang.
"Siap pak". Jawab para murid dengan kompak.
Latihan pun dimulai dan didahului pada nomer absen paling pertama, hingga sampailah pada nama Agatha angelina caroline, Agatha yang sedikit gugup mulai mengatur nafasnya.
"Baik untuk nomer absen absen pertama yaitu Agatha". Pak Hendra menyebut namanya, Agatha segera melakukan apa yang tadi disuruh olehnya.
"Kamu sudah siap Agatha?". Tanya pak Hendra padanya.
"Ayo Agatha Lo pasti bisa". Teriak temanya yang sedang memberi semangat.
"Sudah pak". Ujarnya yang penuh keyakinan.
Agatha yang sudah melakukan apa yang disuruh oleh pak Hendra tadi, ia menghampiri teman-temannya di pinggir lapangan yang masih menunggu giliran.
"Keren tha". Ucap Alin memberikan jempol dua padanya. "Iya dong kan temen kita". Ujar Rara.
Agatha dan juga temannya masih menonton murid lainnya yang masih melakukan latihan, saat sedang asyik menonton teman-temannya di lapangan, tiba-tiba ada sebuah bola yang mengarah kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Miracle Of Destiny
Novela JuvenilNEW COVER>>Ganti Judul Dulu mungkin hidupnya masih menjadi remaja yang bebas untuk melakukan banyak hal, tapi itu dulu karena sekarang dirinya harus menerima keajaiban takdir yang tidak disangka-sangka. Melewati banyaknya rintangan hidup yang penuh...