BAB 64

451 35 2
                                    

Playlist_song by :
Yoseop ft. Junhyung - Caffeine

Happy Reading !!!

• • •

Esok paginya. Kini ruang rawat Amberly sedikit berisik. Bukan dari Amberly. Melainkan dari ayahnya, Devgas yang datang tepat saat sang Fajar terbit dengan tubuh berbalut pakaian santai. Jelas, mangkir dari pekerjaannya. Dan jangan lupakan Zedd yang masih setia enggan pergi meninggalkannya.

Lauzy yang datang pagi dan mengecek keadaannya pun. Memberitahukan kalau dia sudah boleh pulang. Dan, siapa ingin mengantar sudah jelas Zedd dan Devgas bersiteru akan masalah tersebut.

"Aku ayahnya, Tuan Muda D'Orpheus. Jika kau ingin aku merestui hubungan kalian. Harusnya kau sadar hal apa yang wajib dan tidak kau lakukan. Ku harap kau paham akan hal itu. Sebelum aku benar-benar membatasi pertemuan dirimu dengan putri ku. Ingat itu baik-baik." Kecam Devgas tegas dengan mata tajamnya.

Lihat, tidak peduli Zedd mengalir darah iblis. Tatapan tegas Devgas pun tetap berhasil membungkamnya. Entah mungkin karena pria itu ayah Amberly secara harfiah. Atau juga sekalipun tidak, wibawa pria itu memang tidak bisa Zedd tolak.

Grepp!
Paham akan bahaya untuk kesekian kalianya. Sekretaris Zedd bergegas mencekal tangan Tuannya dan menarik perlahan untuk mundur. Apalagi mengingat bagaimana Sang Jenderal berhasil melumpuhkan anak buahnya saat berjaga dalam sekejap mata.

"Yang Mulia. Mengalah bukan berarti itu merendahkan ego anda. Terkadang menurut lebih baik. Jika Yang Mulia masih ingin bertemu dengan Nona Muda Krieger." Bisik Sekretaris Zedd yang jelas masih terdengan semua pasang telinga.

Termasuk Amberly, Lauzy dan Vetoz sendiri. Ketiganya kompak memutar bola mata jengah dengan dua pria yang asik berseteru setiap bertemu.

"Fine. Tapi, saya harap Jenderal Besar seperti anda tidak mengingkari perkataan anda. Bukankah memalukan jika hal itu hanya omong kosong belakang." Balas Zedd menyindir keras dengan mata menyipit sinis.

Huftt,,
Yang dibalas dengusan kasar oleh Devgas. Malas meladeni lagi. Devgas berjalan menuju ranjang putrinya. Dan, melihat itu Zedd yang hendak melangkah menyusul.

Tapp!
Langsung terhenti, akibat Vetoz. Ajudan Devgas, sudah berdiri mengahalangi lebih dulu. Sempat saling beradu tatapan tajam. Tapi keterdiaman hasilnya.

Sedang disisi ranjang, Devgas sempatkan tersenyum hangat melihat wajah segar puterinya. Pipi yang kemerahan tanpa make up itu, semakin membuatnya lega meski benaknya berpikir keras apa yang terjadi sebenarnya.

Membelai lembut puncak kepala Amberly. Yang dibalas senyum lebar, ceria. Amberly tidak ingin semakin menambah kekhawatiran wajah lelah Ayah nya itu.

"Aku baik-baik saja sekarang, Ayah. Percayalah. Hal seperti kemarin tidak akan terjadi lagi." Celetuk Amberly dengan senyumnya.

"Yeah, Ayah harap itu nyata adanya. Sekarang, ayo kita pulang." Balas Devgas mengangguk setuju.

Yang juga dibalas anggukan oleh Amberly dan hendak menurunkan kakinya dari atas ranjang. Namun,

Grepp!
Akhh!!

Belum sempat kedua kakinya menapak diatas lantai. Tubuhnya sudah melayang. Masuk dalam gendongan Ayahnya. Gerak spontan, membuatnya terpekik terkejut dan mengalungkan tangannya dileher Sang Ayah. Sedikit cemas jika dirinya terjatuh. Hal yang jelas itu tidak lucu.

"Ayah, kau mengejutkan ku." Gerutu Amberly.

"Kau baru sembuh. Ayah tidak akan mengulangi kesalahan seperti kemarin. Dan berakhir, kau pulang dalam keadaan lemas. Jadi, cukup diam. Karena Ayah masih kuat segar bugar untuk menggedong tubuh kurus mu ini. Anak kecil." Balas Devgas santai.

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang