Happy reading.
Ara pov
"ra ini kan yg lu minta?"
"good, ambil kursi taruh dia disana"
"christy oh christy.. anak yang malang, ini semua gara gara lu christy, gua harus rebut chika dari lu." batin Ara.
"dia masih belum sadar ra" ara hanya mengelus rambut christy "biarkan ia tertidur, nanti juga bakal bangun tp sendiri.. " Orang suruhan ara mengangguk yg berarti 'iya'
"lah kok sepi banget disini ya?" Batin adel.
adel menelepon temannya "woi lu kemana jing, dirumah lu sepi banget" tanya adel.
"hah? gua lagi dirumah marsha mang ngapa" Kata zee "ini bunga lu ketinggalan bodo"
"oh iya ya? coba lu telpon Christy siapa tau dia didalam"
"ouh iya bentar" adel menambah kontak Christy, dia mendengar suara notifikasi telpon "lah itu bukannya hp christy?" batin adel.
"zoy bukannya ini hp adek lu ya?" adel menunjukkan handphone christy. "lah iya cok, apa jangan-jangan?" Ucap zee panik. "jangan apa zee?" Tanya adel.
"gua sebelum berangkat ke marsha emang udah ada firasat ga enak, kalau si Christy bakal kenapa - kenapa." ucap zee ditelpon. "HAH JANGAN JANGAN DIA DICULIK COK?" tanya adel.
"gatau suer, gua kesana sekarang sama marsha" zee mematikan telepon nya.
"aelah ini ulah siapa sih anj*ng" kesal Adel tetapi dia kepikiran untuk menelpon Ara.
"Ra lu ngapain?" Ara sudah mengetahui apa yang dimaksud adel tetapi ia berpura pura menjadi lugu.
"hah apaan sih" tanya ara
"lu ngapain ra! Gua nanya!"
"gua ga ada ngapa2in del! kenapa sih"
"lu apain christy!" tanya adel yang panik "huh, menurut lu gue apain dia hah?! gua ga ada ngapa2in del!" ara menahan tawanya agar tidak ketahuan..
"tapi.. lo mau tau christy dimana?" tanya ara.
"ya jelas gue mau tau Christy dimana ara!"
📍 Location
"gue dapet info dari temen kalau christy disana" bohong ara "oke gua kesana sekarang"
"ahaha. adel panik banget ya" ara menelpon orang suruhannya
"sekarang ke markas ada target baru, dia mau kesana." suruh Ara "oke aku kesana, sekarang."
Back to adel
"lokasinya ga jauh jauh banget sih, tapi gue harus kesana sekarang!" ujar adel, adel lupa bila ia seharusnya menunggu zee tetapi tidak ada waktu lagi untuk itu. Adel langsung menancap gas mobilnya .
"lah si anj*ng malah ilang" gumam zee.
"loh bukannya nunggu dia disini?" tanya marsha. "gatau dia malah ga ada disini, sabar coba aku telpon"
"Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi."
"ah kemana lagi ni anak! Kenapa gua harus ninggalin Christy sendirian.." sesal zee.
"udah mendingan kita cari dulu ya.." suruh marsha
Pov adel
Adel memasuki ruangan yang gelap itu "fvk gelap banget!" adel mengambil handphone dan menyalakan senter.
"CHRISTY?!" Adel menghampiri tubuh temannya itu yang terikat "CHRISTY SADAR CHRISTY" ujar adel yang panik
"chris-" BUGHHH- suara pukulan keras "anjing! L-lo S-siapa!" Adel memegang kepala.. "darah?!" Adel berusaha bangun tetapi tidak sepenuhnya dia berdiri "A-ARA!!" Teriak adel.
"hi, aku disini"
"bangsat lo! L-lepasin Christy! awsh." pekik adel
"tidak segampang itu del." Ara menarik baju adel. "LO MAU DIA MATI ATAU CHIKA MATI?" adel sontak kaget yang diucapkan oleh ara.
"G-GA GUA GAMAU DUA DUA NYA MATI DITANGAN LO!" Teriak adel
bughh.. bughh..
"gua nyuruh milih satu pilihan del, ATAU LU MAU GANTIIN MEREKA?" Ancam ara "L-lo E-emang ga berubah dari dulu ra!" Ara hanya menertawakan temannya itu.
"Lo mau temen lu selamat kan? jadi lo harus gantiin mereka, flor ikat dia" adel sontak shock ternyata sahabat lamanya menjadi orang suruhan ara "sorry, ini juga demi keselamatan keluarga gue." Bisik flora.
"J-jahat lu flor.." gumam adel.
"Lulu, ambil peralatan yang ada di ruangan ku." lulu hanya mengangguk
"jangan sentuh gue bajingan!" Adel ingin memukul ara tetapi tangannya di ikat.
Plakk- suara tamparan keras dari ara "lo masih ga berubah berubah ya del, masih lucu kayak kemarin" Ara mengelus rambut adel dan pipinya.
"G-gua bilang jangan sentuh gue! lu denger ga sih!" pinta adel.
"oh? lu mau gue sentuh? oke gua turutin yang lu mau" flora memberhentikan aksi ara itu "ra pls jangan" pinta flora "lu mau gantiin Adel flor? oke"-ara, lulu pun datang membawa peralatan yang diminta ara .
"nih- JIR TEMEN GUE LU APAIN RA" lulu awalnya mengira itu bukan adel "aelah ga gua apa2in udah panik aja lu kocak." Ucap ara.
"PLSS JANGAN RAA KASIAN RA" ara hanya memutar bola matanya
"del?" flora sedikit khawatir dengan keadaan temannya "F-flora.. tolongin c-christy" flora hanya menggeleng "maaf, gua gabisa melanggar perintah ara" adel disana hanya menangis.
"hey." panggil ara "tayo" sambung lulu, ara menatap tajam ke arah lulu "iye - iye maap"
"Freya." panggil ara "kenapa ra?" flora takut bila ada freya "urusin ni anak, gua mau nelpon orang, freya menghembuskan nafasnya "del lu ngapain sih anjing" tanya nya "L-lu kenapa mau sih, fre!" teriak adel "ya karna duit lah apalagi!" freya memukuli muka adel hingga ia mimisan.
"Fre.. Stop.." freya hanya melakukan perintah dari ara. "no del, gua bakal berhenti sampai mereka kesini" adel yang dipukuli habis habisan oleh freya. Adel tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya menoleh ke christy "maaf christy.. aku ga bisa nolongin kamu.."
Pov chika
"hmm bosen banget ngapain ya?" batin chika.
"Eh tumben ara nelpon?" chika membuka notifikasi dari handphone nya itu
"halo?"
"halo sayang" panggil ara.
"Mau apalagi sih ra? kita udah selesai"
"Chika, aku kangen kamu."
- TBC -
"jangan lupa vote terimakasih! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Depan Mu (Ch2) [hiatus]
Romance-- On going -- ! cerita ini belum sepenuhnya di revisi ! ⚠️100% fiksi⚠️