Prolog

68 14 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Warning!

Spoiler Novel!


Spoiler Novel!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pada akhirnya kita bertemu, meskipun
Aku harus kembali melupakanmu"



Langit kelabu, dengan kilatan amarah terlihat di langit.

Kerlipan para konstelasi tak kalah menyalak, mencoba menonton apa yang tengah terjadi di medan pertempuran.

Saat surai merah muda terlihat, padangan kosong yang saling menyapa.

Akhirnya sosok yang ia cari selama ratusan regresi ada di depannya, namun tak ada yang bisa gadis itu lakukan.

Yoo Jonghyuk kehilangan akalnya akibat depresi Regresor, hanya Siyoo, Gadis itu menatap sedih pada pemuda dan seorang gadis di ujung sana.

Coat putih keduanya berkibar megah, hanya senyum simpul dapat Siyoo beri sebagai salam dan pamit.

"Jika mati yang di inginkan, itu adalah pekerjaanku" suara lembut terdengar lebih keras dari gemuruh.

Yoo Jonghyuk bertekuk lutut, sementara sabit maut telah melahapnya.

"Mari bertemu di kesempatan lain dengan keadaan yang lebih baik" perkataan manis seorang gadis yang tengah mencabut nyawanya sendiri.

Kedua orang di depanya tak bisa berkata apapun, melihat dua jiwa mati begitu saja di depan mata, tak kala satu nya adalah kenangan paling manis yang bisa di ingat sang pemuda.

Dengan gemetar, pemuda bermantel putih itu memeluk raga yang hampir hilang.

Surai merah muda yang bersinar telah redup, bersamaan jiwa yang kembali di tarik mundur.

"Maafkan aku Siyoo" pemuda itu berbisik lirih.

Pada kesempatan manapun, ia tak pernah bisa menyelamatkan gadis ini.

Tak pernah bisa.

Tak pernah bisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Sweet Reaper Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang