Arc 4 Chapter 8 : Skirmish

577 83 4
                                    

[Elena PoV]

Aku memimpin 50 pengendara kuda setelah Unit Reconnaisance melaporkan kesulitannya melakukan kegiatan pemantauan musuh di sekitaran area yang akan dilalui hendak dilalui oleh pasukan utama. Pusat kemudian memberi tugas ini kepada Squadron Cavalry yang kupimpin.

Setelah mendapat perintah, aku bergegas membawa 50 orang karena diperkirakan jumlah musuh sekitar 10-20 orang saja. Ini akan menjadi pertama kalinya aku melakukan kontak dengan pasukan musuh. Kuharap, mereka juga tidak dikawal oleh Squadron Cavalry yang mereka miliki agar misi ini dapat kuselesaikan dengan mudah.

Setelah berkuda selama 10 menit, rombongan yang kupimpin berpapasan dengan 8 orang yang mengenakan jubah unit Reconnaissance.

"Apakah kau Squadron yang dikirim untuk membantu kami nanti?" tanya salah satu pria dari unit Reconnaissance itu.

Hmmm ... Apakah dia tidak mengenaliku? Kurasa wajar saja karena aku tidak sering memperlihatkan diri di depan umum selain di sekitaran ibukota karena lebih sering berada di dalam akademi.

"Benar sekali, Elena dari Squadron Cavalry unit pertama," jawabku padanya.

Dia terlihat sedikit terkejut mendengar namaku tadi namun tidak lama tatapannya kembali berfokus padaku.

"Baiklah, mari ikuti aku ke tempat kita akan menyergap para tim pengintai dari Republik Venetia," ucapnya lalu berbalik dan mulai berkuda di depanku.

Aku dan orang-orang yang kupimpin mengikutinya dari belakang.

Tidak lama kemudian kami mulai berjalan naik ke sebuah perbukitan, di sana kami bertemu dengan anggota-anggota lain dari unit Reconnaissance yang kami temui.

"Hagar, apa ini Squadron Cavalry yang akan membantu tim kita?" tanya rekan pria itu yang diikuti beberapa pengendara kuda lain.

"Benar Kapten," jawab pria yang bernama Hagar itu.

Sang Kapten kemudian mengalihkan pandangannya padaku, wajahnya tiba-tiba berubah menjadi terkejut dan langsung berlutut dengan satu kaki di hadapanku.

"Putri Elena, aku tidak tahu Anda akan secara langsung melihat operasi kecil kami," ucapnya padaku. "Namaku adalah Marco, sebuah kehormatan bisa bertemu dengan Anda Tuan Putri."

Melihat sikap sang Kapten, bawahannya yang lain termasuk pria yang bernama Hagar itu terkejut lalu turun dari kuda untuk berlutut seperti Kapten mereka.

Aku mengisyaratkan mereka untuk berdiri.

"Kapten, bisa jelaskan apa yang sedang kalian lakukan di sini?" tanyaku padanya.

"Seperti yang Anda tahu, Putri Elena. Kami Unit Reconnaissance bertugas untuk memantau area sekitar dan mencari tahu mengenai informasi-informasi dari pergerakan musuh kita," jawab sang Kapten. "Akan tetapi, kami saat ini tidak leluasa untuk melakukan kegiatan pemantauan karena unit Reconnaisance Republik Venetia yang dikawal oleh unit Cavalry mereka selalu berpatroli di area ini."

Ternyata benar dugaanku, kami harus mengalahkan unit Cavalry yang mengawal mereka dalam misi ini.

"Lalu, apa rencana kita agar bisa mengatasi masalah ini, Kapten Marco?" tanyaku padanya.

"Menurut perkiraan kami, Unit Reconnaissance Republik Venetia yang sedang melakukan pemantauan di sekitar sini sekitar 10-15 orang," ucap sang Kapten menatapku dengan serius. "Dengan sekitar 30 pengendara kuda menemani kegiatan mereka tidak jauh dari belakang, timku berencana untuk memancing mereka semua ke tempat ini. Putri Elena dan Cavalry yang Anda pimpin akan menyergap mereka saat mereka tidak  siap nanti."

"Aku mengerti, Kapten." Aku mengangguk padanya. "Semoga beruntung dalam memancing mereka kemari."

"Tenang saja, Putri Elena. Aku sering melakukan ini ketika memberantas para bandit," balasnya dengan tersenyum.

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang