Hai! Kata orang cinta itu sederhana tak rumit, namun mengapa aku serumit ini untuk mengenalnya. Aku tak akan pernah lupa perjalanan kisahku untuk mendapatkan dia.
Inilah kisahku tentang Dia.---------------
Suasana pagi ini begitu cerah, cahaya matahari mulai memasuki kamar seorang perempuan. Seorang perempuan cantik yang baru saja bangun dari tidurnya, ia mulai mengucek matanya dan mematikan jam walker di lemari sebelah kasurnya yang sedari tadi bunyi. Ekspresi perempuan itu sangat terkejut kala ia melihat jam sudah menunjukan pukul 6.15. Ia langsung bergegas bangun dari tempat tidur dan berlari ke kamar mandi.
Selesai bersiap-siap dengan setelan baju sekolah yang ia pakai dan tak lupa dengan tas yang ia gendong. Perempuan itu langsung berlari menuruni anak tangga yang ada di rumahnya dan menghampiri mamahnya di ruang makan.
"Mah, aku langsung berangkat ke sekolah ya soalnya udah mau telat" ujarnya terburu-buru. Ia langsung mencium tangan dan pipi mamahnya lalu berlari menuju mobil.
"Ayok pak, aku udah mau telat nih!" perintah perempuan itu kepada supirnya.
"Baik neng!" ujar Pak Diman, supir di rumah itu. Pak Diman langsung saja masuk ke dalam mobil.
Saat perempuan itu akan masuk ke dalam mobil. Mamah meneriakinya membuat ia harus menghela napas panjang.
"Eh, kamu belum sarapan. Hari ini ada upacara kan di sekolah?!" ujar mamah yang berdiri di depan pintu dengan raut wajah khawatir dan sedikit marah.
"Gausah mah, nanti aja di kantin soalnya aku udah buru-buru" ujar perempuan itu dan langsung masuk ke mobil.
"Aku pergi dulu ya mah, byee!!". Perempuan itu melambaikan tangan kepada mamahnya.
Mamah melambaikan tangan kepada anaknya itu.
"Ehmm... Kebiasaan anak itu" raut jengkel mamah kepada anaknya.
Mamah kembali masuk ke dalam rumah dan tak lupa untuk menutup pintunya.
---------------
Dalam mobil."Duh, ayo dong pak cepetan. Kalo pelan gini yang ada aku bisa telat malahan. Emang bapak mau gitu aku telat terus dihukum" ujar perempuan itu dengan raut marah sambil menghadap kaca mobil.
"Ah, oh iya neng. Ini bapak cepetin lagi" balas Pak Diman dengan wajah sedikit takut dan langsung menancapkan gas mobil lebih kencang.
--------------
Halaman sekolah.Akhirnya perempuan itu sampai di sekolahnya, untung saja tidak telat. Ia langsung turun dari mobilnya. Perempuan itu bernama Aca. Aca adalah cewe dari kelas Xl IPA 1 yang memiliki wajah cantik, rambut yang terurai bergelombang. Eits jangan lupa bando yang selalu dia pakai di kepalanya. Rambut yang terus berterbangan menambah kesan cantik pada diri Aca membuat banyak laki-laki terpikat padanya.
"Haii Acaaa!!" panggil dua orang sahabat Aca yang namanya Dinda dan Cika dengan penuh semangat.
"Aaaa kangen banget..." Balas Aca langsung memeluk kedua sahabatnya.
"Kangen juga, 2 Minggu kita ga ketemu" ujar Dinda membalas pelukan Aca.
"Ih kenapa kalian harus kangen coba, kan kalo kalian kangen tinggal ketemu" ucap polos Cika. Cewe yang terkenal dengan kepolosannya dan sifat lugunya.
"Hemm..." deheman frustasi, Dinda sudah muak sama tingkah sahabatnya ini ya selalu delay, bolot, lemot ahh ya semua itu lah ada pada diri Cika.
"Cika.... Gimana kita mau ketemu liburan kemarin, orang si Aca nya juga selama liburan kemarin di luar negeri" ucap Dinda sambil tersenyum terpaksa.
"Oh iya juga yaa..." ucap Cika dengan kepala mengangguk-angguk dan raut wajah bingung.
"Jadi gimana kangen ga nih?" ucap Aca kepada 2 sahabatnya.
"Aaa kangen......" ucap Dinda dan Cika. Mereka kembali berpelukan dan berputar-putar.
"Yeayy....." Seru mereka bertiga seakan melupakan keadaan sekitar.
Banyak siswa melihat dengan tatap biasa saja karena mereka sudah terbiasa dengan kegiatan aneh yang dilakukan oleh trio itu.
---------------
Parkiran.Seorang laki-laki baru saja sampai di sekolah. Ia turun dari motor sport hitam kesayangannya, motor peninggalan dari ayahnya yang sudah meninggal sejak 5 tahun yang lalu.
Laki-laki itu melepaskan helm full face nya, menampilkan wajah tampannya dan merapihkan rambutnya membuat banyak siswa-siswi yang ada di sekolah itu terpesona dengan melihatnya.
Laki-laki itu bernama Arya. Arya Dirgantara. Seorang ketua tim basket di Mentari High school. Memiliki wajah yang tampan, tubuh yang tinggi dan atletis. Namun, Arya merupakan laki-laki yang bisa dibilang cukup cuek tak ada satu cewe pun yang bisa menaklukan hatinya.
"Ah Arya, kenapa lo ganteng banget! "
"Arya, pacaran yok! "
"Gantengnya calon suami gue! "
"Arya, kapan kita ngedate!! "
Pujian-pujian itu sudah biasa Arya dengar selama di sekolah ini. Ia tau banyak siswi yang menyukainya tapi ia selalu acuh dan tak pernah sedikitpun menanggapi pujian dari mereka.
Arya melanjutkan jalannya menuju ruang kelas dengan banyaknya kata pujian untuknya. Ia masih bersikap cuek, tidak peduli dengan keadaan di sekitarnya.
---------------
"Eh! Itu bukannya Arya ya? Coba deh ca liat kesana!" ucap Dinda.
"Eh mana-mana!" Aca langsung dengan cepat merapihkan rambutnya dan berbalik badan melihat Arya, teman sekelas yang selama satu tahun ini ia sukai.
"Gimana? Gimana? Gue udah cantik belum" Aca masih sibuk merapihkan penampilan. Ia harus terlihat cantik dihadapan Arya.
"Acaa..... Lo itu selalu cantik kapan pun itu," puji Dinda melihat penampilan Aca.
"Ah lo mah bisa aja, ya udah gue samperin Arya dulu ya. Bye!" Aca langsung berlari menghampiri Arya.
---------------
Lorong sekolah."Eh Arya, udah sampe aja. Kita ke kelas bareng yok!" ajak Aca langsung menggandeng tangan Arya.
Arya langsung menyentak cukup kasar tangan Aca yang dengan lancang memegang tangannya.
"Lo apa-apaan sih ca?!"
"Bisa ga sih sehari aja lo tuh ga gangguin gue?!" ucap Arya dengan raut wajah marah, matanya yang sedikit melolot menatap Aca.
"Ih gue kan cuma mau ngajak lo ke kelas masa ga boleh sih" balas Aca dengan lirih.
Arya masih menunjukan wajah marahnya kepada Aca. Baru saja ia merasa hidupnya tenang, tapi tiba-tiba cewe aneh datang ngancurin mood dia pagi ini.
"Wait....wait...wait.... Ada apa nih? Kok pagi -pagi udah ribut aja. Pagi-pagi tuh enaknya sarapan bubur Mang Udin, behh pasti enak banget daripada gini ribut mulu" ucap Gilang. Sahabat Arya yang tiba-tiba datang menghampiri dan langsung merangkul pundaknya.
Arya menatap sahabatnya, kemudian kembali menatap Aca dengan raut wajah marah.
Arya langsung saja pergi meninggalkan Aca dan Gilang menuju kantin.
"Eh..ehh.. kok lo pergi sih!" Aca menghentakkan kakinya dengan wajah jengkel.
"Ar, lo mau kemana tungguin gue" teriak Gilang langsung mengikuti kemana Arya pergi.
*********
Jangan lupa follow dan vote!
Jangan lupa saran dan commentnya.Follow Instagram Mimin juga @dewi_wahyu20
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR ARYA
Teen FictionIni sebuah cerita tentang Aca. Seorang cewe yang memiliki ambisi besar untuk mendapatkan hati seorang laki-laki. Aca sudah berjuang selama satu tahun lamanya. Laki-laki itu bernama Arya. Aca sudah melakukan berbagai cara untuk meluluhkan hati Arya...