1

29 5 3
                                    

"Pergi kamu dari sini!! Om udah gamau liat muka kamu lagi Marvino!!". Bentak seorang pria paruh baya

Marvino menggeleng "Ga, ini rumah Mami sama Papi, bukan rumah lo!!". Bentak Marvino balik

Tapi sepertinya Pria paruh baya tersebut tidak mengindahkan ucapan Marvino, Karena sekarang ia terlihat memanggil beberapa bodyguard untuk mengeluarkan Marvino dari rumah

Marvino berteriak dan berusaha melepaskan cekalan para bodyguard itu, namun badan bodyguard itu terlalu besar untuk Marvino lawan. Jadi ia memilih pasrah saja

"Anjing emang! Lepasin ini udah di luar". Ucap Marvino yang membuat para bodyguard itu melepaskan cekalan tangannya

Tak lama pria Om Marvino kembali menghampiri Marvino yang terlihat hendak pergi meninggalkan halaman rumah megah bergaya eropa tersebut

"Tunggu". Marvino pun berbalik ketika mendengar ucapan om nya itu

"Ini ambil barang barang kamu, saya masih berbaik hati sama kamu di dalam tas itu ada kartu kreditmu di dalam sana saldonya ada 15juta, dan ini kucing mu". Ucapnya sambil menaruh barang barang Marvino lengkap dengan Kucingnya yang sudah di masukkan kedalam kandang traveling

Walaupun Om nya mengusir Marvino dari rumah Marvino sendiri, namun om nya tetaplah memiliki rasa iba pada ponakannya tersebut

Marvino mengambil barang batangnya "Kartu kredit gue terakhir itu isinya ada 200juta. Kenapa jadi 15juta?? Oh iya gue lupa lo kan miskin dan gila harta sampe ngebunuh kakak lo sendiri dan ngusir gue cuma biar lo bisa nguasain harta kekayaan kakak lo?? haha lucu".

Ucapan Marvino membuat Om nya mulai naik pitam, namun sebelum Om nya membunuhnya Marvino sudah terlebih dulu pergi meninggalkan Rumahnya

Ia mengendarai motor sport kesayangannya menuju kost an yang layak untuk ia tinggali. Sampailah ia pada kost an yang layak dengan harga sewa 1juta perbulan

Sejujurnya Marvino bingung bagaimana cara ia membayarnya untuk beberapa tahun kedepan? Secara uang di kartu kreditnya hanya 15juta yang artinya hanya cukup untuk membayar selama 15bulan saja

Namun sebaiknya Marvino berkemas saja, Ngomong ngomong kost an nya itu sudah lengkap dengan kasur dan fasilitas lainnya seperti Sofa, Televisi, Kulkas, Mesin cuci, Panci bahkan Wajan sekalipun kecuali kompor, rice cooker, alat dapur seperti pisau, garpu, sendok dan lainnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari dan Marvino baru selesai berkemas. Ia lupa bahwa kucingnya belum ia beri makan sedari tadi

"Astaga, Nyimnyim kamu belum makan ya??". Marvino segera bergegas keluar dan membuka kunci pintu namun ia urungkan niatnya

"Gue lupa, jam segini mana ada pettyshop atau minimarket buka". Ucapnya sambil menepuk dahinya. Tapi melihat kucingnya belum makan sedari pagi membuat Marvino iba

"Nyimnyim, nanti dady carikan makanan tunggu disini ya sayangg??".

"Memeok maok miaww".

Melvino pun mengelus kucing abu kesayangannya itu "Ututu anak dady pintar sekali, tunggu disini yaa". Ucap Melvino sambir tersenyum manis pada Nyimnyim

"Gaada cara lain, gue harus nurunin harga diri gue!!". Ucapnya sambil mengepalkan tangannya tanda ia semangat empat puluh lima

Ia berbegas pergi ke rumah pemilik kost an, lalu ia mengetuknya perlahan

CEKLEK

"Oh, nak Marvin?? Belum tidur nak?". Tanya ibu kost tersebut

"Anjing pertanyaan macam apa itu?? Gue ada disini berarti gue belum tidur dasar tolol". Batin Malvino

Marvino tersenyum "Belum bu, maaf menganggu waktu tidur nya bu soalnya a-anu emm".

"Bicara apa nak Marvin?? Apa kamu lapar?". Tanya ibu itu seolah tau apa yang di pikiran Marvino

"Eh engga bu, tapi saya eum anu boleh minta nasi satu piring sama terasi bubuk buat kucing saya bu?? Maaf merepotkan karena saya lupa belum membeli beras dan Rice cooker, mau beli pun sudah malam hehe maaf ya bu ". Jelas Marvino panjang lebar sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Saya punya wikas tapi baru kemarin kadaluarsa, apa mau itu saja??". Tawar ibu kost yang membuat Marvin melolot

"Dia mau ngebunuh anak gue apa? Dasar pinter". batin Marvino

"Eh gak usah bu, nasi saja maaf ya".

Ibu kost itu mengangguk dan mempersilahkan Marvino masuk, namun Marvino memilih di luar karena ia masih cukup sadar diri, jika ia dan ibu kost di dalam berdua pada dini hari seperti ini kemungkinan besar akan menimbulkan vitnah (dan nafsu) eh lupakan saja

Tak lama ibu kost datang membawa satu piring nasi dan terasi bubuk "Ini nak". Malvino pun menerimanya sambil tersenyum "Ibu sekali lagi terimakasih ya?? Maaf Malvino sudah merepotkan ibu, maaf juga marvino sudah menganggu istirahat ibu dan maaf jug-".

"Hei sudahlah tidak usah berlebihan, santai saja, Oh iya saya juga mau lanjut tidur". Ucapnya

Marvino pun mengangguk sopan dan pamit, lalu ia kembali ke kost an nya sambil membawa sepiring nasi dan terasi bubuk sangrai

Ia pun mencampurkan makanan tersebut dan memberikannya pada Nyimnyim "Nyim, maafin dady soalnya dady ngebiarin Nyimnyim makan nasi sama terasi, terus dady juga ngebuarin Nyimnyim eek pake pasir bangunan, HWAA MAAFIN DADYY NYIMM".

"Miaww". Nyimnyim memakan nasi tersebut dengan sangat lahap, sementara itu Malvino masi menitikkan air mata nya

.
.
.
TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MARVINO REKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang