I think I'm going crazy, 'cause of you.
..
Setelah beberapa minggu berlalu, saat ini Hanbin dan Hao sedang bersantai diruang TV--menonton sebuah acara variety-show sambil menemani Habin yang bermain sendiri. Namun bukannya fokus menonton Hao justru terus merasa resah, tentunya Hanbin bisa merasakan hal itu. Lalu karena ia khawatir Hanbin memutuskan untuk merangkul bahu omeganya dan menariknya mendekat.
Hanbin dengan sengaja melepaskan sedikit feromon untuk menenangkan Hao sebelum mengajaknya bicara. Setelah Hao nampak sedikit lebih tenang akhirnya Hanbin mulai mengangkat tangan kanannya untuk membelai surai Hao dengan lembut, "apa yang mengganggu pikiranmu sayang?"
"Hanbin, sepertinya heat-ku akan segera datang--kali ini apa kita akan berhasil melaluinya lagi?" cicit Hao sambil mencebikkan bibirnya. Berkali-kali mereka hampir saja kecolongan ketika siklus rut dan heat mereka tiba, terutama jika siklus rut Hanbin yang tiba--pria itu selalu membabi buta dan hampir melupakan pengamannya.
"kita akan lebih berhati-hati Hao, aku janji akan menyiapkan semuanya.." sahut Hanbin menenangkan. Ia tahu apa yang Hao khawatirkan, omeganya itu takut jika saja mereka kelepasan sampai membuat Hao hamil lagi. Menurut mereka untuk saat ini memiliki Habin saja sudah lebih dari cukup itupun mereka kerap kerepotan toh Habin juga masih kecil dan butuh perhatian mereka berdua, ditambah mereka memang masih muda dan kurang berpengalaman.
"mm, lalu soal Habin~"
"aku sudah membicarakan ini dengan orangtua kita, Habin akan ikut dengan ayah dan ibumu karena orangtuaku lebih jarang berada dirumah.." jawab Hanbin lagi yang diangguki oleh Hao. Meski begitu sejujurnya Hao tetap merasa khawatir, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi kedepannya bukan?
Bagaimana jika mereka berdua benar-benar hilang kendali saat tengah melakukannya?
"ppa, ma~" panggilan Habin mengalihkan perhatian kedua insan manusia yang kini tengah menatap anak mereka bersamaan. Bocah laki-laki tampan itu kini tengah berdiri dengan sempoyongan dan berjalan tertatih kearah mereka yang masih tertegun dan tak percaya melihat perkembangan putra mereka yang begitu pesat.
Namun baru empat langkah, tubuh Habin kembali oleng dan hampir terjerembab keatas karpet jika saja Hanbin tidak dengan sigap menangkapnya dan segera menggendong putranya itu, "waahh, putra ayah sepertinya memang sangat jenius--bagaimana kau bisa belajar berjalan dan bicara secara bersamaan, hm?" cetus Hanbin memberikan pujian pada putranya itu dan membuat Habin terkikik lucu.
Hao-pun ikut bangkit berdiri dan mengelus surai tipis putranya dengan gemas ada juga perasaan bangga karena putranya ini memang cepat belajar. Sepertinya ia memang akan menjadi calon alpha yang hebat seperti ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Till We Meet Again | BINHAO X GYUJIN ABO
Romance⚠ Warning BxB Area! BINHAO FAN FICTION (X GYUJIN) - ABO 🥇in BinHao 🥇in Binneul Update : Monday, Wednesday & Saturday, 18.30 WIB Status : On-going Genre : Romance, Omegaverse, Reincarnation Zhang Hao tidak mengerti kenapa ia sering sekali memimpika...