Soohyun berjalan mondar-mandir di depan ruang pemeriksaan Jiwon, ia sangat khawatir dengan keadaan gadis itu yang kini tengah ditangani oleh dokter. Ia juga merasa bersalah karena tak bisa melindungi gadis itu. Beberapa waktu lalu, saat ia masih mengobrol dengan Saeri, Hobin menghampirinya dengan terengah, tanda pemuda itu sudah berlari. Dia memberitahu jika saat ini Jiwon tengah pingsan, gadis itu nyaris tenggelam, ralat ia memang sudah tenggelam dan sempat henti napas. Entahlah bisa seperti itu, Hobin pun tak tahu. Yang pemuda itu tahu menurut saksi mata adalah, Jiwon tergelincir dari atas tebing, dan jatuh begitu saja ke laut. Terkejut? Tentu saja, bahkan Soohyun sangat terkejut mendengarnya, dengan segera ia berlari, seakan takut untuk kehilangan gadis itu.
Dan sekarang, yang bisa dilakukannya hanya merutuki dirinya sendiri. Kenapa ia bisa sampai lengah? Kenapa ia bisa membiarkan gadis itu sampai tenggelam? Tapi, ia masih bisa bernapas lega, untung saja ada seseorang yang menyelamatkannya, kalau tidak. Entahlah apa yang akan terjadi selanjutnya.
###
"Ji... Ada apa? Kenapa kamu bisa jatuh dan tenggelam seperti tadi?" pertanyaan itulah yang selalu dilontarkan Soohyun semenjak keadaan Jiwon mulai stabil.
"..." dan masih sama seperti sebelumnya, selalu tak ada tanggapan dari Jiwon. Gadis itu hanya diam dan fokus menatap langit-langit ruang rawat inapnya.
"Kim Jiwon, jawab pertanyaanku,"
"..."
"Apa aku melakukan kesalahan?"
"..."
"Aku mohon... Jangan diamkan aku seperti ini," mohon Soohyun, ia meraih tangan Jiwon untuk digenggamnya. Tapi sebelum itu terjadi, tangannya langsung ditepis oleh si gadis.
"..."
"Ji..."
"Aku mau tidur, jadi kamu bisa pergi kan dari ruangan ini," Soohyun memang ingin mendengar gadis itu bersuara, tapi bukan hal inilah yang ingin didengarnya.
"Tapi Ji, aku-"
"Aku mohon," katanya sembari memejamkan matanya.
"Hmm... Baiklah aku akan keluar, selamat beristirahat," akhirnya pemuda itu hanya bisa pasrah, tapi sebelum benar-benar keluar dari sana, ia menyempatkan untuk mengecup kening sang istri.
###
Sepeninggal Soohyun dari ruang inapnya Jiwon hanya menatap kosong langit-langit. Untuk menangispun ia tak bisa, air matanya seakan kering begitu saja, ia lelah untuk sekedar menangis. Rasa sakit yang ia rasakan saat ini sangat berbeda dengan rasa sakit ketika ia patah hati karena Minho. Ini jauh lebih sakit, lebih dalam dan juga lebih menusuk, entahlah kenapa bisa seperti ini. Ia tak tahu, pemuda yang selalu bersikap menyebalkan itu bisa membuatnya sesakit dan serapuh ini. Padahal baru beberapa hari yang lalu mereka mengungkapkan perasaan masing-masing, menyalurkan rasa cinta juga kasih sayang dan dibuat begitu melayang oleh segala tingkah romantisnya.
Tapi hari ini, ia merasa bagai dijatuhkan kedasar jurang yang paling dalam. Sakit. Ia juga merasa bodoh dan menyesal karena sudah mencoba melakukan hal segila tadi, yakni menghabisi nyawanya sendiri dengan cara menenggelamkan dirinya. Seharusnya ia bisa kuat untuk menghadapi semuanya, ia harus bisa membuktikan pada pemuda itu jika ia bisa. Ya, harus.
###
Soohyun mengusap wajahnya dengan kasar beberapa kali, bahkan menjambak rambutnya sendiri. Kenapa semuanya bisa seperti ini? Kenapa tiba-tiba Jiwon bersikap tak acuh kepadanya? Sebenarnya apa yang terjadi? Apa dia berbuat suatu kesalahan? Jika iya, apa yang sudah ia lakukan? Apa? Sungguh, ia tak tahu.
###
Semenjak kemarin Jiwon sudah keluar dari Rumah Sakit, dan kini gadis itu, Soohyun dan Hobin tengah menikmati sarapan. Bagi Hobin suasana sarapan pagi ini begitu mencekam. Tidak mencekam bagaimana? Pasangan yang biasa selalu penuh dengan perdebatan konyol mereka kini hanya saling diam. Manik matanya bergerak bergantian antara Soohyun dan Jiwon yang duduk saling berhadapan. Soohyun yang menikmati makanannya dengan tak bersemangat, juga Jiwon yang memamerkan wajah dinginnya dan enggan untuk bertatapan dengan sang suami. Sangat tidak mencerminkan dirinya yang biasanya cerewet. Dan semua itu sukses membuat Hobin merasa tak nyaman berada di antara mereka berdua, jika boleh memilih, ia lebih suka mereka yang berisik dengan memperdebatkan hal yang tak penting. Lebih membuatnya nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope!
RomanceCast : Kim Jiwon Kim Soohyun Krystal Jung Choi Minho "Dan apa yang akan kita harapkan dari pernikahan ini?" - Jiwon "Harapan selalu ada jika kita menginginkan dan mencarinya," - Soohyun