Kerjaan kalau hampir kelar tuh makin berat aja cobaannya 😔
Lelet banget kan? Kan kan kan?
Tau kok
Bukannya sengaja
Tapi yaa..
Otakku lagi mampet aja
.
.
.'Tak ada kesetiaan. Dan tanpa pengkhianatan.'
Kira-kira begitu kontrak sederhana yang mengikat Liam dengan kekaisaran. Liam bukannya mengabdi dengan suka rela, karena itu jangan mengharapkan jiwa patriotisme darinya. Dia bukanlah anjing yang akan mengibaskan ekor pada tuannya atau pun menundukkan kepala dengan patuh. Liam menempatkan posisinya setara dengan Kaisar. Dan ia bisa menjanjikan kerja sama tanpa pengkhianatan yang akan saling menguntungkan.
Ini adalah hubungan timbal balik. Disaat Liam memusnahkan parasit yang mengancam kekaisaran. Maka Kaisar akan memberikan 'bayaran' sesuai yang dia inginkan.
"Aku berencana untuk menumpuk hutang kekaisaran ini demi dana pensiun yang menggiurkan. Tapi melihat kondisi saat ini, sepertinya aku menemukan 'bayaran' yang tepat atas jasa-jasaku selama ini. Benar kan, Yevgeni?"
Yevgeni menghela nafas sementara Nico yang berdiri di samping Liam tertawa.
"Bagus. Sifat itu yang kau perlukan bila memang mau menguasai dunia."
Yevgeni menghela nafas sekali lagi. Dengan lebih berat dan tampak lelah. Dia lalu menatap Astra, yang bukan hanya seorang raja tapi juga merupakan ayah dari bocah yang tengah 'menindas' mereka saat ini. Tapi Astra tak mau peduli sama sekali tampaknya.
"Lalu bayaran seperti apa yang bocah seperti mu inginkan?" Tanya Ambrogio sembari berpangku tangan. Sama sekali tak mempermasalahkan perilaku tak sopan Liam. Bagi Ambrogio dunia sudah terlanjur kacau, siapa yang peduli soal kesopanan? Di dunia seperti ini yang kuat yang akan berada di puncak. Dan bila memang Liam mampu melakukannya, Ambrogio sama sekali tak akan mengelak.
Liam menjentikkan jarinya, "Gampang saja." Dia memainkan telunjuknya lalu di arahkan pada langit-langit ruangan menara yang mereka tempati. "Bunuhlah sang pahlawan perang."
Di atas sana, terdapat ukiran yang memuat sejarah. Tentang bagaimana perang panjang yang menyiksa pernah terjadi. Dan tentang bagaimana seorang pahlawan berdiri di atas ribuan mayat musuh membawa kemenangan mutlak bagi kekaisaran.
"Abercy Lucia De Calais. Musnahkan dia dan ukirlah sejarah baru."
Keheningan melanda cukup lama. Agaknya mereka tak menyangka kalau Liam akan mengatakan hal semacam itu. Bagi mereka, Lucia adalah bagian dari sejarah beratus-ratus tahun lalu yang telah melebur bersamaan dengan perjalanan waktu. Lantas kenapa seseorang yang keberadaannya hanya tinggal nama masih harus dimusnahkan sekali lagi?
Abaikan tentang itu, pertanyaan terbesarnya justru, mengapa Liam menginginkan kemusnahan sang pahlawan perang itu? Dia juga bersekutu dengan ras iblis. Sebenarnya apa yang anak ini rencanakan?
"Lucia sudah bangkit kembali. Dan ketika ia mencapai kebangkitan seutuhnya di wadah yang telah disiapkan, maka bencana sesungguhnya akan dimulai."
"Kenapa sang pahlawan adalah bencana?" Naiad mengajukan pertanyaan. Keningnya berkerut dalam sebab terlalu bingung dengan apa yang Liam bicarakan. Sama halnya dengan Yevgeni dan Ambrogio.
Namun Kaysen dan Astra memiliki ekspresi seolah mereka telah mengetahui segalanya. Dan dimulailah kisah lampau itu. Tentang sang putri kutukan dan ambisi gilanya untuk balas dendam dan menguasai dunia.
Dan kalian tak akan pernah menyangka bahwa pemicu perang antara ras iblis dengan kekaisaran adalah campur tangan dari Lucia. Kasus infeksi pun bermula dari Lucia. Kesalahpahaman terhadap ras iblis ini harus diluruskan. Karena satu-satunya musuh yang harus mereka perangi adalah Abercy Lucia De Calais.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be The Devil Prince
FantasyLahir dengan darah ras iblis. Diasingkan dari keluarganya. Dibenci rakyatnya. Lalu menjadi pengkhianat yang akhirnya mati di tangan ayahnya sendiri. Setidaknya itulah yang Alex tau tentang William Alexander yang merupakan antagonis novel The Lord ya...