TIGA BELAS

972 34 0
                                    

Happy Reading 🤍

Zeandra terbangun dengan perasaan bingung ketika ia melihat sekelilingnya. Ia masih berada di ruang tunggu rumah sakit. Sudah terlambat malam dan ruangan mulai terasa sepi. Ia merasa sedih dan cemas karena belum mendapatkan banyak informasi mengenai kondisi Farah.

Ia berusaha mengingat kembali apa yang telah terjadi. Sejak masuk ke ruangan rawat Farah, Zeandra berharap untuk bertemu dokter yang merawat Farah. Namun, hingga kini ia tidak menemukan seorang pun dokter di sekitar. Yang ada hanyalah beberapa perawat yang terus memeriksa keadaan Farah, memberikan perawatan, dan memonitor kondisinya.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, dan Zeandra menyadari bahwa ia belum punya waktu untuk berganti baju dan menata penampilannya yang berantakan karena tertidur. Dengan rasa lega, ia memutuskan untuk pulang dan mengambil keputusan untuk kembali ke rumah sakit keesokan paginya.

• • •


Pagi di hari Sabtu, yang seharusnya menjadi waktu untuk bersantai dan beristirahat, kali ini Zeandra harus mengorbankan waktunya untuk pergi ke rumah sakit. Ia tahu betul bahwa Farah tidak memiliki keluarga atau sanak saudara dekat di Indonesia. Oleh karena itu, Zeandra mendapatkan peran sebagai figur keluarga yang selalu siap untuk dihubungi dan mendukung Farah dalam situasi apa pun.

Meski baru mengenal Farah dalam beberapa bulan terakhir, Zeandra merasakan ikatan yang istimewa antara mereka. Ia merasa bahwa Farah bukan hanya seorang teman, tetapi juga kakak yang selalu siap mendengarkan dan membantu dalam setiap keluh kesahnya.

Zeandra dan Farah telah berbagi banyak momen, tertawa bersama, dan mendukung satu sama lain dalam menghadapi tantangan hidup. Mereka saling berbagi cerita, kegembiraan, serta berempati dalam kesedihan dan kesulitan.

• • •

Setibanya di rumah sakit, Zeandra segera menuju ruangan ICU di mana Farah sedang dirawat. Ia merasakan kekhawatiran dan kegelisahan yang mendalam saat memasuki ruangan tersebut. Tidak memiliki banyak waktu, Zeandra menyadari bahwa waktu yang diberikan untuk mengunjungi Farah sangatlah singkat.

Setelah melihat keadaan Farah, Zeandra mendapatkan petunjuk untuk menemui dokter di ruangannya. Ia segera meninggalkan ruangan ICU dengan tergesa-gesa, menyusuri lorong-lorong rumah sakit menuju ruang dokter.

Saat ini, Zeandra berada di dalam ruangan yang dipenuhi nuansa putih, dengan suasana yang tenang namun bau yang khas rumah sakit. Terdapat perasaan cemas dan sedih di dalam dirinya saat ia bersiap untuk bertanya tentang kondisi Farah.

Melihat sudut ruangan, Zeandra melihat seorang dokter yang tengah memeriksa berkas dan catatan medis. Ia memutuskan untuk mendekat dan mengutarakan pertanyaannya tanpa banyak basa-basi.

"Selamat pagi, Dok."

"Pagi, silakan duduk."

"Jika boleh bertanya, apa yang terjadi dengan pasien bernama Farah, Dok?"

Dokter diam sejenak, mencermati ekspresi Zeandra sebelum akhirnya memberikan penjelasan.

"Pasien atas nama Farah mengalami gagal ginjal stadium 5. Gagal ginjal tersebut menyebabkan berbagai gangguan fungsi organ tubuh dan memerlukan perawatan khusus. Kami telah melakukan berbagai tindakan medis untuk membantu mengatasi kondisi tersebut."

"lalu kenapa bisa sampai koma?" tanya Zeandra dengan nada tanya yang penuh keprihatinan.

Dokter menjelaskan dengan runtut, "Pasien mengalami Koma Uremikum, atau dalam istilah medis disebut uremic encephalopathy. Ini merupakan kondisi gangguan fungsi otak yang disebabkan oleh akumulasi racun dalam tubuh pasien dengan gagal ginjal akut atau kronis. Kondisi ini sering terjadi pada pasien yang berada dalam tahap akhir gagal ginjal."

A Journey Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang