29. Han Suga

18 4 8
                                    

"Nona, ini hasil rapat untuk acara pembukaan grand opening baju kita. Saya sudah menyewa beberapa model yang akan memakainya. Ada model laki-laki dan perempuan. Salah satu model laki-lakinya adalah ... Pak Kang Taehyung," jelas Heejin. Kini mereka masih sibuk rapat dengan fokus. Namun tiba-tiba,

Prok! Prok! Prok!

"Amazing! Boleh juga tuh, Taehyung aja yang ditunjuk jadi model kita, sayang," ucap Jimin. Laki-laki itu duduk di sofa paling ujung.

"Ekhem." Salah satu rekan Shierra berdeham. Beberapa berbisik sembari terkekeh.

"Sayang, katanya," sahut salah satu rekan Shierra.

Shierra menutup wajahnya malu. Wanita itu menghela napas. "Pak Han, mohon untuk tidak berisik, ya," ucapnya berusaha tenang.

Jimin terkekeh. Laki-laki itu mengambil posisi hormat seolah dia adalah seorang tentara yang tengah menghadap kepada atasan. "Siap salah! Aku diam, laporan diterima istriku!"

Mendengar itu seluruh rekan Shierra kembali tertawa dan beberapa langsung ada yang menggoda Shierra dengan cuitan cuitan khas mereka.

Shierra menundukkan kepalanya malu. Sungguh, Jimin suka sekali menggodanya sekarang. Laki-laki itu terus mengikutinya kemanapun Shierra pergi. Ia benar-benar menjaganya dan mengawasinya.

Heejin menepuk pundak Shierra. Lalu, ia pun mencoba menghandle suasana. "Ekhem. Ayo kita lanjut. Bagaimana sayang? Eh maksudnya, nona?"

Karena salah memanggil akhirnya suasana kembali dipenuhi dengan gelak tawa. Heejin juga menertawakan kesalahannya. Sedangkan, Shierra masih diam menunduk---semakin malu. Jimin tertawa melihat tingkah mereka.

"Oke semuanya, lanjut, ya." Shierra mencoba mengembalikan suasana.

"Baiklah, sesuai rekomendasi dari pak Han. Saya setuju jika model utama laki-laki yang akan kita tunjuk adalah Kang Taehyung. Nanti saya akan menghubunginya. Ada sanggahan?" ucap Shierra.

Seorang wanita mengangkat tangannya. "Bagaimana kalo untuk model utama wanitanya kita tunjuk Kim Jieun. Dia juga bagus," ucapnya.

Shierra melihat profil Kim Jieun. "Boleh, oke saya setuju," ucapnya lalu menatap Heejin. "Tolong urus ya," ucapnya.

"Baik, Nona."

"Oke, rapat sudah selesai. Kalian bisa keluar," titah Shierra dan mereka pun segera bubar dari rapat.

Setelah satu persatu keluar. Shierra pun menata semua berkas penting di atas meja dan beranjak. Jimin memeluknya dari belakang.

"Sayaaang, mulai lagi, deh." Shierra menoleh ke arah Jimin sembari mengusap pipi suaminya.

"Aku ga mau jauh dari kamu. Kaya ada magnet di dalam tubuh aku gitu jadi nggak bisa lepas," ucap Jimin.

Shierra melepaskan pelukan Jimin dari tubuhnya. "Sayang, ini di Kantor. Jadi, nanti aja bermesraannya, ya."

Shierra pergi menuju pintu. Hendak pergi. Namun, lagi-lagi Jimin menahannya dan kali ini laki-laki itu memutar tubuh Shierra dan menekannya ke pintu dengan pelan.

Jimin mengunci pergerakan Shierra. Laki-laki itu tersenyum. "Kamu cantik banget sih? Ini istri aku atau bidadari? Hm?" Jimin mendekatkan wajahnya, membuat wajah Shierra lagi-lagi memerah.

"Sayang, ada cctv, loh."

Jimin menggeleng. "Aku ga peduli. Yang aku peduli itu kamu."

Shierra menghela napas. "Kamu mau apa? Hm?" Wanita itu menyentuh kedua pipi Jimin.

Jimin tersenyum penuh arti. Laki-laki itu berfokus ke bibir Shierra. "Aku mau kamu."

Ketika laki-laki itu hendak mendekatkan wajahnya lagi. Shierra tiba-tiba menahannya dengan menempelkan satu jari telunjuk di bibir suaminya.

Apple Sweet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang