27.

109 9 0
                                    

"Kau sangat menggemaskan"

Pipi yoora bersemu merah, perbuatan yoshi berhasil membuatnya menjadi salah tingkah.

"Wah, pipimu merah?" Refleks yoora menutupi kedua pipinya dan berusaha untuk tetap tenang meskipun jantungnya masih berdetak cepat.

"I-ini mungkin karena hawanya terlalu dingin, biasanya aku seperti itu, tiba-tiba saja merah sendiri" ngeles yoora mencoba menutupi rasa canggungnya.

"Sungguh?"

Dia mengangguk cepat, "eoh, sungguh"

Yoshi hanya manggut-manggut saja, dia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.

"Sambil menunggu mereka, bagaimana kalo kita main itu?" Tunjuk yoshi ke arah mainan tembak kaleng yang tadi menjadi pusat perhatian yoora.

"Memangnya kamu bisa?"

Mereka berdua berjalan mendekati permainan di sana, yoshi meminta alat tembak mainan untuk ia tembak ke beberapa kaleng yang berada cukup jauh darinya.

"Jangan meremehkan ku, kalo aku berhasil, kamu boleh memilih hadiah yang kamu mau"

"Sungguh?"

Yoshi mengangguk dan tersenyum, dia berkata, "Tentu, kamu ingin hadiah apa?"

Gadis itu tampak berpikir sejenak, dia mulai menunjuk sesuatu, "Boneka beruang itu"

"Baiklah, aku akan mendapatkannya"

Lelaki itu siap menembak kaleng-kaleng yang ada di sana, yoora tampak antusias menunggu hasilnya.

Dorr!

Dorr!

Dua tembakan meleset, namun, yoshi tidak menyerah begitu saja.

Dorr!

Dorr!

Mata yoora membulat sempurna, dia tersenyum lebar sehingga menampilkan deretan gigi putihnya untuk pertama kalinya.

Tembakan terakhir yoshi juga berhasil menjatuhkan 12 kaleng yang tersusun rapi.

"Huaaaa kamu hebat banget" pekik yoora memuji kehebatan yoshi.

"Aku tau" jawab yoshi, lelaki itu tampak senang melihat untuk pertama kalinya wajah bahagia dengan mata berbinar-binar yang terpancar dari wajah yoora.

"Ini bonekanya" ucap bapak penjaga toko permainan tersebut.

"Terimakasih paman" ucap yoshi menerima boneka beruang berwarna cokelat berukuran sedang. "Ini, ambillah"

"Lucunya, makasih" ucap yoora yang terus mengembangkan senyum lebarnya.

"Kamu menyukainya?" Tanya yoshi.

Yoora mengangguk, "Iyah, menggemaskan bukan?" Gadis itu terlihat senang dengan boneka yang diberikan yoshi.

"Benar, sangat menggemaskan" ucapnya menarik sudut bibirnya ke atas. Bukan boneka yang dimaksud yoshi melainkan yoora yang menggemaskan dimatanya.

"Kamu ingin makan sesuatu?" Tanyanya kembali.

"Kenapa tidak menunggu mereka dulu saja? Kalo kita berjalan jauh dari sini, mereka pasti akan mencari kita"

"Tidak akan, hanya sebentar saja kok nanti kita balik lagi ke sini"

"Umm... Baiklah"

"Ayo, kita ke sana" yoora mengangguk dan mengikuti langkah kaki yoshi.

Mereka berhenti di pedagang yang menjual Odeng.

Love In A Diary • YoshinoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang