mereka ber-4 menghampiri keberadaan Aurié yang ada di belakang sekolah, sesampainya dibelakang sekolah mereka kaget apa yang dilakukan oleh Aurié, tetapi mereka paham bahwa Aurié juga memiliki dunia nya sendiri.
dan sebelum Dikano menghampiri Aurié sendirian, Dikano memberi saran kepada teman teman nya."saran gue, lo pada tunggu disini aja ya.. biar gue yang samperin Aurié karena gue paham kalau ramai ramai begini pasti pikiran dia makin kacau" ucap Dikano
"boleh, gue bakal tunggu lo disini dan gue harap lo bisa bikin Aurié tersenyum" jawab Gavin
"lihat Dikano modus tuh" canda Arsa
"haha, biarin aja dia biarin" jawab Radian
"kalau gitu lo samperin gih, ajak ngobrol lebih tenang" ucap Risa
"gue samperin ya? kalian tunggu disini" ucap Dikano
Dikano menghampiri Aurié yang terduduk diam dan menatap langit langit dan awan. sementara Gavin, Arsa, Radian, dan Risa masih menunggu dan mengintip obrolan mereka
"kalau lagi bener bener kacau jangan suka lukai diri sendiri" ucap Dikano
"haha, lo lagi dik" jawab Aurié
"kenapa?" tanya Aurié kembali
Aurié tidak kaget dengan kehadiran Dikano karena ia sudah tahu bahwa ada seseorang yang akan menghampiri nya
"gue gamau lo kenapa napa rié" jawab Dikano
"kenapa lo khawatirin gue terus terusan dik?" tanya Aurié
"k-karena" belum saja Dikano menjawab, Aurié memotong omongan Dikano
"gue gamau repotinn lo terus terusan Dikano, tolong jangan hadir ketika gue sendirian" ucap Aurié yang bergetar
"cara lo dengan begini salah rié, lo sama aja lukai diri lo sendiri" jawab Dikano
"gue biarin lo ngga cerita tentang hal yang bikin lo sakit, tapi gue ngga bisa biarin lo lukai diri lo sendiri" ucap Dikano
"gue gapapa Dikano, lo ngga perlu khawatir. gue bisa jaga diri gue sendiri gue gamau repotin lo" jawab Aurié dengan nada sedikit tinggi
"gue harap, bertemanan kita disini aja dik?" ucap Aurié dan meninggalkan Dikano yang masih terduduk
"eh guys, Aurié mau pergi sembunyi sembunyi cepet" ucap Risa
Aurié tidak sadar bahwa Gavin, Arsa, Radian, dan Risa mengintip obrolan Dikano dan Aurié. Aurié pergi begitu saja dan meninggalkan Dikano dan setelah jarak sedikit jauh, Dikano ingin mengejar Aurié tetapi di halang oleh teman teman nya itu
"rié?" panggil Dikano, tetapi Aurié sengaja untuk tidak mendengar dan lanjut berjalan mencari ojol untuk pulang
"hey hey, udah dik" ucap Gavin yang menghalangi Dikano
"vin? kenapa? kenapa dia ngomong gitu?" tanya Dikano yang khawatir
"lo lihat sendiri kan Dikano dia bener bener lagi pengen sendiri.." ucap Radian
"sendiri ya sendiri, tapi dengan dia sendiri sama aja dia lukai diri sendiri. gue gamau dia terluka an" jawab Dikano
"gue setuju sama Radian, Aurié itu cewe kuat lo ngga perlu khawatir dik" ucap Risa
"tapi ris?? kenapa harus akhiri pertemanan ini?" tanya Dikano
"gue udah bilang, dia pengen sendiri Dikano pasti dia banyak pikiran.. dan di tambah kita yang datang datang makin nambah pikiran Aurié dik.." jawab Radian lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTAHAN.
Teen Fictionseorang anak perempuan yang memiliki masalah namun ia tak pernah berfikir untuk mengakhiri hidupnya. cr cover wp: pin @.Isabelle Rachel di ambil dari kisah nyata