Lisa pov.Sebulan dekat dengan Jennie sangat membahagiakan, kami semakin akrab dan saling memperhatikan satu sama lain.
Rasa cinta ku semakin kuat untuk Jennie, selain cantik Jennie itu pintar, bisa masak, penyayang, dan lembut hatinya.
Bagiamana aku tidak semakin jatuh hati pada Jennie? Jennie sesempurna itu dan aku sangat ingin dia menjadi milikku.
Drrrtt..
Lamunanku buyar mendengar suara hp ku.
Melihat namanya saja sudah membuatku senang buka main.
Ruby ❤️
"Ekhm ekhm" aku menetralkan suaraku.
"Iya Jennie, kenapa hmm" aku mengeluarkan suara lembut ku.
"Lisa bisa jemput aku ga?" Tanya Jennie dan aku segera bangkit dari tempat tidurku.
Dan yah Jennie juga mulai terbiasa memanggilku dengan nama.
"Aku dua puluh empat jam ada buat Jennie. Sekarang Jennie lagi di mana biar aku jemput" aku bergegas memakai jaket dan celana panjang.
"Di mall xxx, maaf ngerepotin Lisa"
"Jennie jangan bilang ngerepotin terus dong, aku kan dah bilang kalo aku selalu ada buat Jennie"
"Maaf Lisa, aku janji ga ngomong gitu lagi"
"Gapapa. Aku otw ya, tunggu jangan kemana-mana entar Jennie ilang di culik om-om"
"Iih Lisa.. aku bukan anak kecil" rengek Jennie.
"Hahaha iya iya kamu bayi"
"Tau ah sebel"
"Jangan ngambek dong cantik"
"Gak, udah buruan Lisa kesini keburu jalanan macet"
"Siap Bu bos!" Aku menghormat meskipun tau Jennie tidak melihat.
"Hati-hati di jalan, jangan ngebut"
"Iya sayang"
Tutt
Panggilan terputus begitu saja.
"Hahahaha" aku tertawa keras membayangkan Jennie sedang salting dan tersipu malu sekarang.
Tidak mau membuat Jennie menunggu lama aku langsung tancap gas menuju mall.
-
Author pov.
"Eh Jennie!"
"Zico"
Keduanya berpelukan seperti teman lama yang sudah lama tidak bertemu.
"Aku kangen banget sama kamu, kenapa sih tiba-tiba pindah sekolah?" Zico melonggarkan pelukannya sambil menatap Jennie.
"Papi pindah tugas zi, aku sebenarnya ga mau ikutan pindah tapi Mami sama Papi ga ngebolehin aku tinggal sendiri. Tau sendiri orang tua aku posesif" Jennie tertawa pelan.
"Kamu jahat banget Jen, aku kesepian ga ada kamu" Zico kembali memeluk Jennie.
"Jennie" Jennie dan Zico menoleh melihat Lisa yang sudah berdiri di dekat mereka.
Tatapan Lisa berubah datar, wajahnya jelas tidak bersahabat menatap Zico.
"Ah iya zi, ini Lisa temen aku"
"Zico ganteng" Zico menyeringai menjulurkan tangannya.
"Lisa" datar Lisa membalas uluran tangan Zico sebentar lalu melepaskannya.
"Zi aku pulang duluan ya, kalo mau ke rumah datang aja"
"Pasti aku bakalan datang ke rumah kamu, mau ketemu Mami sama Papi kamu juga"
Jennie mengangguk.
"Oke kabarin aja kalo mau datang, bye zi" Jennie memeluk Zico.
"Bye Jennie" Zico menepuk-nepuk punggung Jennie.
"Sialan! Gue cemburu Jennie Ruby!" Pekik Lisa dalam hati.
"Ayo sa" Jennie menggandeng tangan Lisa.
Lisa menatap Zico tajam sebelum mereka pergi.
Di parkiran Lisa berubah menjadi pendiam, dia yang biasanya bersikap manis kini bersikap dingin pada Jennie.
Jennie menyadari perubahan Lisa, dia meletakkan helm yang hendak dia pakai tadi di jok belakang.
"Lisa kenapa?" Lembut Jennie bertanya.
"Enggak"
"Jujur aja Lisa kenapa hemm, kok tiba-tiba jadi pendiam gini"
Lisa menggeleng.
"Pulang yuk" Lisa menaiki motornya.
Jennie menghela nafas.
"Lisa ada masalah?"
"Enggak Ruby" tekan Lisa.
Jennie terdiam, menatap Lisa cukup lama sebelum akhirnya memilih naik ke atas motor.
"Lisa marah, tapi aku ga tau apa penyebab Lisa marah. Pulang yuk kita bicara baik-baik di rumah" lembut Jennie mengusap pundak Lisa.
Lisa berdehem mulai menjalankan motornya pergi menuju rumah Jennie.
•••
Tbc
09/05/24
Lisa panas Jen butuh yang dingin-dingin.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
pdkt [Jenlisa]√
FanfictionLisa menginginkan Jennie sebagai pacarnya. plagiat menjauh cok! start : 05/05/24 end : 15/05/24 CERITA KE 28.