7

292 15 2
                                    

Louisa POV

"Lou! Kau melihat apa?" Tanyaku. Yang benar saja.

"Liam! Dan semuanya! Ayo turun!" Ucapnya.

"Huh??"

"Ehh.. Louisaa!! Cepatlah turun! Atau kutinggal!" Ucap Louis yang sudah mulai turun ke bawah.

Aku mulai menuruni pohon ini dengan hati-hati. Aku melompat ke bawah saat posisiku agak tidak jauh dari tanah.

"Ayo!" Ucapnya sambil mengulurkan tangannya. Aku menerima uluran tangannya dan mengikutinya.

"Lou, aku lapar" ucapku. Perutku mulai mengeluarkan bunyi aneh tanda lapar.

"Kau mau mencari makan dulu, atau mencari Liam dan yang lain?" Tanyanya. Aku mendengus. Tentu saja mencari makan. Dasar Louis Stupid Tomlinson.

"Tentu saja mencari makan! Aku tidak ingin mati disaat mencari Liam".

"Baiklah. Ayo!"ucapnya.

Aku dan Louis berjalan dengan hati-hati. Louis dan aku mengandalkan flash dari iPhone sebagai penerangan. Louis mengambil beberapa kayu.

"Untuk apa?"

"Kita butuh alat untuk membunuh hewan Louisaaa!!" Ucapnya kesal.

Louis mengarahkan flash-nya ke tanah. Ia mencari hewan yang siap menjadi santapan kami. Tak lama kemudian, aku melihat kadal. Begitupun dengan Louis. Louis memintaku jntuk memegang iPhonenya. Dengan perlahan, Louis mulai mendekat dan hap. Tidak kena.

"Hahahaha!! Bodoh! Begitu saja tidak bisa". Louis memandangku dengan pandangan mematikan.

Aku dan Louis mencari lagi.

"Lou, itu" ucapku pelan sambil menunjuk. Louis berancang-ancang untuk menusuknya. Hap. Louis berhasil.

"Yasss!!! Aku dapat! Ini milikku!" Ucapnya. Whatt??

"Hah? Itu milikku! Aku yang melihatnya duluan"

"Tapi, aku yang menusuknya Louisaaa!!" Ucap Louis. Huh.. padahal aku sudah sangat lapar.

"Hahahaha.. lihatlah ekspresimu! Kita bisa mencari lagi. Ayo!" Ucap Louis menarik tanganku.

Setelah aku dan Louis mendapatkan dua kadal, aku mengambil beberapa kayuu untuk dibakar. Tentu saja kami akan membakarnya. Tidak mungkin langsung dimakan. Yang ada aku akan muntah.

"Lou? Kau punya korek? Oh tidak" ucapku sendiri. Louis bahkan belum sempat menjawab. Tapi, aku tahu dia tidak punya. Aku berpikir sebentar. Setelah itu, aku langsung mencari dua batu. Aku menggosokkan dua batu itu satu sama lain.

"Louisa.. itu akan dangat lama. Lebih baik pake korekku" ucapnya. Aku melihat ke arahnya dengan tatapan kesal. Kenapa tidak bilang daritadi???

"Kenapa kau tidak bilang Tommo!". Louis tersenyum meremehkan.

"Aku mau jawab tadi. Tapi, kau terlalu cepat menyimpulkan" ucapnya. Aku tertawa malu. Sialan.

"Huftt.. aku tidak percaya ini akan terjadi" ucap Louis sambil menggosokkan kedua tangannya. Kami sudah mulai membakar kayunya. Dan tak lupa kadal buruan kami.

"Sialan. Ini dingin sekali" ucapku sambil memeluk tubuhku. Meskipun ada api sebagai penghangat, tetap saja ini dingin.

"Sini kupeluk" ucap Louis dengan nada dibuat-buat.

"Louis. Kau membuatku jijik"

"Sudah sini!" Ucapnya. Hah? Apa aku salah dengar??

"Louisaa!! Kau mau mati kedinginan???" Ucapnya.

Crazy AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang