tiga belas

3 2 1
                                    

Aureta tidak berani menatap wajah leo karena ini kesalahan dia dan juga dia takut akan kemarahan Leo

"Jika ada kesalahan Lo harus minta maaf ta"bimbing dewangga yang asik dengan ponsel nya

"Leo gw minta maaf karena gw Lo jadi kayak gini Lo berhak marah sama gw tapi jangan pergi" aureta ketakutan akan kemarahan Leo juga dia ingin memberikan penjelasan

"Jangan ulangi lagi ya gw takut Lo akan kayak gitu lagi ya" Leo tidak tega jika dia harus marah lebih lama

Suasana di kantin pun Ramai akan canda tawa mereka dan Leo teringat jika hari ini jadwal dia cek dia tidak mau orang lain tau selain aureta

***
"Sore dokter Lila" sapa Leo ramah dan dengan senyum nya yang manis

"Sore juga Leo cie udh bawa cewe" canda dokter Lila karena dia tidak pernah melihat Leo membawa cewe kemana mana

Leo tersenyum malu karena dia tahu bahwa dia jarang membawa aureta kemana mana aureta senyum seakan akan memberikan tanda gembira

"Gimana keadaan nya dok"Leo was was karena takut akan semakin parah

"Ini bisa sembuh asalkan kamu rajin cuci darah jangan telat makan jangan bergadang " dokter Lila dengan tenang

***
"Aureta pulang dulu sana besok sekolah " *Leo perhatian pada aureta*

"Iya iya gue pulang kok jangan khawatir"
*Aureta masuk rumah meninggalkan Leo di luar*

Leo menuju ke rumahnya untuk melakukan belajar di malam hari

"Sepi banget gue rindu mama papa juga nenek" Leo menatap langit yang penuh bintang dan ada bulan bersinar.

"Mama papa kapan pulang Leo kangen kalian" Leo masih memikirkan mama papanya yang tidak kunjung pulang.

                  ****
"Oy Leo sini Lo"teriak kelvano yang asik dengan mulia _ pacarnya

"Kalian tau aureta gk" Leo mencari cari aureta.

"Aureta izin sakit tadi sama Bu Hani " saut dewangga yang menaikan satu kakinya

"Sakit apa emang" raut wajah Leo khawatir.

Semua anggota di sana hanya diam dan tidak menjawab karena bingung.

Leo dan kenangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang