"Lagu ini saya nyanyikan khusus untuk perempuan di sana. Amanda Margareth. Perempuan yang sudah saya cintai sejak tiga tahun belakangan ini."
Amanda Margareth tersenyum tersipu sewaktu namanya ikut terpanggil melalui belah bibir Servino. Amanda kemudian berbisik-bisik kepada teman-temannya yang juga ikut menggoda sekaligus mengamati aksi budak cinta mereka sedaritadi yang menyebabkan kedua pipi Amanda yang tirus kian berangsur bersemu merona.
Cynthia yang turut hadir demi menyaksikan The Dragon Fire justru menatap datar Servino yang tidak pernah berubah sejak Cynthia pertama kali tahu namanya pada waktu Servino sedang merapikan alat-alat band yang disertai dengan salam penutup sebelum acara di cafe Luxious berjalan. Cynthia kemudian tersenyum simpul dan berterimakasih ketika seorang pelayan memberikannya minuman beralkohol. Cynthia menerima dengan tangan terbuka dan meneguk sampai tandas sembari matanya memicing ke arah Amanda yang mulai didorong-dorong untuk naik ke atas panggung, menemani Servino perihal bernyanyi.
Gallen yang kini berada tidak jauh dari posisi Cynthia justru berbisik pelan ke arahnya, Cynthia sendiri awalnya enggan menggubris namun ketika Gallen yang biasa dipanggil Len ini oleh teman sejawat angkatan mereka menyebutkan nama Ayah Servino, baru dari situlah Cynthia merasa jika ucapan Gallen pasti terjadi. Setidaknya Gallen harus menikmati sampai acara selesai atau titik dimana Servino kepergok Ayahnya lagi dalam keadaan basah kuyup. Cynthia meneguk kembali gelas berisi cairan bernama cocktail. Sejujurnya bukan jenis alkohol sebagai penyembuh luka atau yang biasanya berada di riang lingkup kesehatan.
"Len, lo kok gue perhatiin nih ya demen banget gosipin Servino. Lo demen sama dia?" Tegur Cynthia on point karena Gallen tampak kurang suka saat Amanda sudah berdiri di sisi Vino.
(demen = suka)
Gallen secara spontan menepuk bahu Cynthia. "Gila lo yang bener aja!" Sanggahnya tidak terima.
Cynthia sendiri hanya terbahak. "Ya habis sikap lo aneh. Vino sama Amanda segitu cocok, lo julidin."
Gallen merengut usai mendengar celetukan dari Cynthia. "Ya gue emang suka julid. Bawaan aja sih, hawanya kayak lagi ngidam julid gue."
Nyaris memuntahkan cairan bernama cocktail, Gallen pun ganti tertawa puas. Saking puasnya mereka berdua sampai tidak sadar jika Vino mulai merasa malu akibat ulah mereka, berakhir Gallen menarik Cynthia mundur dengan langkah terseok-seok. Salahkan saja busana mini mereka yang lebih pantas dikenakan di pantai daripada di cafe. Ini semua salah Cynthia karena tidak mengonfirmasi ulang terkait busana atau dress code apa yang setidaknya layak dikenakan di malam ini.
Gallen kemudian menarik jauh lengan Cynthia bersama gelas mereka berdua di sisi kanan dan kiri.
"Gila gue capek," Keluh Gallen pada Cynthia yang mengangguk membenarkan.
"Ini gara-gara ngidam julid lo! Untungnya Vino gak ngedepak dengan langsung turun panggung!" Sungut Cynthia membalas perkataan Gallen dengan posisi kedua tangan memegangi kedua lutut usai meletakkan gelasnya di atas meja mini bar yang sengaja disediakan di ruangan terbuka.
Lagipula bagi Cynthia dan Gallen, di dalam terlalu sesak sejak nama The Dragon Fire apalah itu hadir dan naik ke atas panggung. Gallen sejujurnya mengapresiasi sebab penonton heboh akibat video milik The Dragon Fire yang diunggah lama kini sedang naik daun. Dan parahnya penontonnya naik secara drastis. Gallen dan Cynthia sempat menebak jika peresmian hubungan Amanda bersama Servino merupakan bentuk rekayasa yang diadakan agar band Servino bisa berubah nasib yang tadinya berdebu menjadi trending.
Gallen dan Cynthia tentu tidak habis pikir bagaimana bisa keberuntungan berada telak pada hubungan mereka yang mulai digemari oleh para penonton. Penontonnya setia juga meski Gallen sempat meremehkan bahwasanya video klip band ini akan berakhir kandas alias tidak laris jika harus dijual serta diedarkan di pasaran. Gallen kemudian meneguk soju di tangan, sejujurnya Gallen tidak tahu apa namanya tapi yang jelas dia hendak ingin memuntahkan isi perut usai berlarian dari dalam cafe menuju balkon yang cukup sepi, sebab pengunjung cafe ini telah berubah seratus delapan puluh derajat menjadi penonton grup band The Dragon Fire.
KAMU SEDANG MEMBACA
VRIJE STIJL [Semi-Baku]
Ficção AdolescenteAurellya Cameron pikir pertemuannya dengan Gavin Nichols akan membuahkan hasil yang baik, manakala mereka dekat dengan hubungan yang terlalu spesial. Semua orang tampak senang menggunjing mereka sampai keduanya selalu menjadi bahan pusat perhatian...