#15

886 26 0
                                    

Sebulan berlalu.

(19.48)

Suara musik klasik mengiringi tarian sepasang wanita dan pria yang sedang berdansa di dekat kolam renang. Kolam terlihat bercahaya karena beberapa lilin menghiasi setiap sisinya.

Selia menggunakan gaun merah anggun sepanjang lutut yang menampakkan punggung polosnya. Lalu Hades, pria itu hanya mengenakan celana panjang hitam tanpa menggunakan atasan, memperlihatkan tubuhnya yang sempurna.

Kedua tangan Selia di kalungkan di leher Hades, sedangkan tangan Hades memeluk dua sisi pinggang Selia. Bergerak sesuai irama menenangkan.

Di dekat pintu terduduk Carissa yang diam memperhatikan kedua nya.

"Hades boleh aku bertanya?"

"Katakan."

"Ini, apa ini tanda lahir mu?" ucap Selia sembari jarinya meraba dada kiri Hades yang terdapat tanda berwarna kecoklatan berjarak sekitar enam cm di atas puting pria itu.

"Ya...ini tanda lahir." jawab Hades berani melirik Carissa karena Selia sedang fokus pada tanda lahirnya.

"Bagus ya...unik."

"Hmm."

Tatapan mata Hades bertemu dengan Carissa, beberapa detik dan kemudian Hades mengalihkan pandangan nya ke arah lilin-lilin di pinggiran kolam.

Meskipun tatapan Carissa tertuju pada Selia dan Hades, pikiran nya melayang mengenang masa lalu saat ia bertanya hal yang sama seperti Selia.

Flashback on

Di halaman belakang mansion Damian, Carissa yang berusia sepuluh tahun dan Hades tujuh belas tahun, sedang mengerjakan sesuatu.

Duk Duk Duk!

"Awas, hati-hati."

"Iya."

"Hati-hati Carissa!"

"Iyaaaa."

"Tangan mu, jauhkan dari paku!"

"Iya iyaaaa."

Duk Duk Duk!

"Awas! Hati-hati Carissa, tanganmu hampir terkena palu!"

"Iya iya iya iya iya iya."

Duk Duk Duk Duk Duk Duk Duk!

"Berikan, aku saja yang melakukannya." Hades berkata sambil merebut palu ditangan Carissa.

"Hey, tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak!! Kembalikan kak!" Carissa berusaha merebut palu nya kembali namun sulit karena Hades menjauhkan palu itu dari jangkauan nya.

"Tanganmu hampir terluka."

"Hampir kan? Aku bisa melakukannya tanpa terluka, berikan."

"Duduk dan diam, aku saja yang melakukannya."

"Ihh...kak Had jahaddd!"

Hades diam tak menjawab dan melanjutkan apa yang ia lakukan, memalu beberapa paku tersisa untuk menyambungkan beberapa bagian dari sebuah rumah burung berbahan kayu.

"Burung...sebentar lagi rumahmu jadi, tunggu sebentar lagi ya..." ucap Carissa mengelus seekor bayi burung yang tertidur di dalam kardus kecil.

Carissa dan Hades menemukan burung itu dibawah pohon bersama sarang nya yang sudah hancur berantakan, entah kemana perginya si induk.

H A D E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang